dalam sampah loakan
di sisa-sisa limbah koran
kutemukan kilas kisah kebenaran
yang terendam air comberan
telah kuketahui atas nama ketakutan
yang gemetar tanpa pemberitahuan
duduk tanpa bicara
hanya komat kamit mencari kata
menyeduh.
'di ujung manakah
dapat kutempuh mencapai cahaya?
di sudut manakah
di ruang yang tergelap sekalipun, dapat berpeluk dengan bayangnya?'
sedang ku amat-amati
dengan cermat
secermat ibu kepada anaknya
tapi,
ternyata
kedua mata itu kosong
telah lama kosong
telah ditinggalkan dia
oleh dia yang telah dilahirkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar