debu itu kembali berkisah
yang baru terbangun
dari tidur panjangnya
menguap dengan sisa air mata
gantikan udara senja
disebutkan
telah singgah dia
di puncak purnama
berenang di kedalaman cakrawala
meluas lepas
di ujung laut barat
tuk bertemu sang pujaan hati
manusia sejati
di pucuk ucap
ia bercecap
takut mulai meriang
ia mengulang
sembari bersampan
ke selat timur
mengeja tanda-tanda
yang susuri bencana
mereka tahkluk?
ataukah takut?
aku bertanya.
debu pun terpana
menatap jendela
dan angin ribut
mulai
mencari sela
di balik beranda
depan rumah
debu pun meracau
mengutuk dalam bingung
'Aku tak tahu!
Aku tak tahu!
Jangan bertanya lagi,
rahasia alamlah
rahasia ilahi!'
semua desir menelan suara
sempat terdengar jawab
'nantikanlah sang sangkakala tiba..'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar