SAJAK BERCINTA
---
kupikir ku telah melakukannya
sentuhan jari telunjuk pada bibirmu yang basah
tatapan mata mulai mengerang
badanmu pun meliuk-liuk ibarat sungai rindukan gejolak air di dalamnya
seolah yang terjadi pada dirimu, bukan dirimu
pagutan -pagutan liar
1. malam memberi tanda
waktunya tiba
saat kau aku berdua
menatap saling mengeja
mengerjap satusatu
aku pun luruh di tubuhmu
melemah tiada raga
jiwaku bergelora
hembuskan nafas tertahan
satu satu kumenyatu
lenguhku
2. inikah surga?
mengapa dunia disebut jahat?
sedang dapat kunikmat sejadi-jadinya
aku bagai malaikat,
ataukah si jahat?
biarlah
biarkan azan berkumandang
serapahiku melanglang bagai binatang
ada sanggah dalam dada
ada yang tertahan, tak mampu kucapai
dan hendak terlepas
buas
bebas mengganas
jauh dari sadarku
masihkah aku di dunia?
ini surga
3. dalam satu hembusan dan tarikan
kau telah jadikanku utuh
lebih dari beribu-ribu kata puji yang pernah aku dapat
lebih dari ratusan kemenangan yang pernah aku raih
lebih dari segala keberhasilan yang pernah aku gapai
merunutnya bahkan
akan menjatuhkanku dari ketinggian
meremukkan
dan satu hembusan lagi
aku akan hidup lebih lama dari manusia tertua yang pernah ada
dan satu tarikan lagi
aku akan jatuh dan tak akan terbangun dari lelapnya mimpi-mimpi indahku
bersamamu
4. malaikat pernah membisikkannya di telingaku
aku yakin tadi malam itu bukan mimpi
lenganku masih hangat dari dekapmu semalaman
kau telah tertidur, lelap
sedikit menggeliat
itulah mimpi yang aku harap
menjagamu hingga kau terlelap
dan bukan sekali ini saja, tapi seterusnya dan untuk selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar