Bukankah kenangan itu yang telah mempertemukan kita kembali?
Karena tadi malam, seperti malam-malam sebelumnya, telah aku sapa dirimu dalam ratusan mimpiku,
memegang pundakmu berharap kau akan mau menengok untuk sekedar melihat riak wajahku.
Tahukah kau?
Aku telah banyak berubah.
Mungkin bukan perihal aku menjadi lebih menawan,
tidak pula aku menginginkan tatapan pesona matamu terhadap ruas wajahku yang pernah kau puji kemayu,
tanpa pernah aku pikirkan, dan jauh dari semua itu, aku hanya ingin kau melihatku sambil tersenyum menyadari perbedaan diriku kìni.
Karena telah ku temukan diriku yang sepenuhnya!
Seperti saat dulu ketika kau ajak aku bermain-main, menari-nari dalam alam khayalmu.
Canda dan rayuanmu yang kau ucap tanpa henti seakan aku adalah wanita yang telah bertahta di hatimu.
Tapi benarkah demikian?
Dulu perasaan itu pun hendak bertumbuh,
tapi sudah keburu kupangkas karena aku ketakutan,
berpikir bahwa aku akan kehilangan dirimu seutuhnya.
Dan ternyata semua itu ada hikmahnya,
dan aku pun telah merekahkan bunga di dalamnya.
Seperti di setiap malam ku terlelap dan kala ku terbangun di pagi hari,
mengucapkan resah dan indah itu dan mendendangkannya kepada bintang dan matahari yang sedari tadi telah tersenyum menertawaiku.
Yang mengisi keseharianku yang tak akan pernah kukecap lelah,
karena arti dirimu tak akan pernah hilang, namun semakin nyata, kala mimpi itu telah ku pesan untuk memelukmu erat-erat di tiap-tiap malam ku akan memanggilnya kembali untuk menemaniku bermain seperti sedia kala.
Apakah dahulu ataukah kini?
Karena masa depan telah mati suri di atas perjalanan masa lalu menuju masaku berdiri kini di atas ku mengenang akanmu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar