Minggu, 27 Desember 2009

there's a thing i wanna to say

that's what i'm gonna do


I've got a thing to say that bother my heart these days
that you've become more beautiful each day

even you aren't wearing a make up,
my heart always beating with full up above

there's something
I want you to listen
and hope that i won't be beaten

can't you feel the air that come out from my nose,
the air that get their rhythym of
such my hurry breathing?

and it won't stop
to got me till the next drop

surely i know
what illness attack me this time,
for you've just become my medicine instant

hands got into so chill,
words are lost to be found

ah, i got an arrow
shot into my heart,
an arrow which won't make me die
but it really though me how to fly

ah, why the world looks so brighter and get my feet up into higher,
for i've got to receive the call
that things bout you
would give me so much all

i don't even need a reason
to explain how you'd become the world of mine
for you're already be the reason itself

Isn't that a very make sense?
for you the only
who make me so tense

so please,
just please..

there's a thing
i wanna to say

that i need you
to fulfilled up my life,
for all of the way


(ah, God please listen my pray)

atas sebuah suratan.

atas sebuah suratan.

kembali aku bertanya
sekembali
kau dari

perihal
sayap-sayap merpati
yang pernah kau balut

juga tentang
perahu tanpa layar yang terombang ombak badai

dan desir di pantai
yang saksikan
kita
di kala senja

aku bergeming!
saat
mukamu memucat

kau tumpahkan gelas
wadah yang penuh
dengan kenangan

aroma mewangi
tak sempat menyebar
menguap kejap!

sesisa tak ada.
tak lama

kau tebar kamboja
di ruang
yang memang kupersiapkan
menyambut pengantin

putih, tak lagi suci
merah, tak perlambang suka

kau jatuhkanku
lengkap berbahagia

dalam neraka.

tak akan pernah habis dan tak akan pernah usai, kasihmu, ibu (hari ibu, 22 Des'09)

tak akan pernah habis,
tak akan pernah usai

pesta yang ibu nyalakan
atas hadirku,
meski
harus diteriakan
dalam sakit yang luar biasa

Aaaaaaaahh!

aku tidak mendengar rintih itu,
tidak..

pun telah aku balas dengan tangisku yang tak kalah luar biasa

Oaaaa..oaa..oaa..!

dan bulir air matamu
menetes haru.


semakin bertumbuh besar
dan pintarnya aku

betapa semakin
kejamnya aku
menikam punggung
ibu berkali-kali,
tak terbilang kali

dan tetap ibu maklumi,
hingga kesekian pun kali

atas satu kata kasihmu,
entah mengapa harus kubalas dengan ribuan umpatan?

atas belaian cintamu,
entah mengapa harus kubalas dengan sikapku yang acuh tak acuh?

mari, bu..

pegang kepalaku
usap perlahan

maafkan aku, bu..
anakmu yang kemarin
telah 'buta',
telah 'tuli',
ataukah berpura-pura 'buta',
berpura-pura 'tuli' ini

terkadang..
eh,
tidak, bu

hampir setiap kali

aku menarik-narik ibu
ke dalam masalah-masalahku

betapapun ibu menasehati

entah kepala kutaruh dimana,
telinga kusembunyikan dimana

maafkan aku, ya, bu..


namun kini,
kepala dan telingaku
sudah kupasang benar.

jadi,
mari, bu..
mulailah
beri aku petuah

karena
aku akan menyimak
dan mendengarkannya.

i know, i was a mistake

I know,
I've been a mistake for your life

hearing things which flow out from my heart

ah, i cant bear even a thing
to realize
that you're not mine

i need the mysterious power
to fly into the place of peace
to run of every ruin things i'd entered

hard to make it easy
how can i get into this dizzy?

might a circle could be changed into a square
to
explain
how very unexplainablely
my hurricane

i want to get
into the room by myself
to down the sound around my head
and loosely the dread

ah, somehow
please tell me about the way
to get me out from this grey

ah, somewhere
you tell me bout the place
to lettin me to have a seat and relaxing my feet

ah, tomorrow
would you know
my sorrow
bout the craziest night i've ever thought before?
for the love has got into the restricted area?

i know it's wrong
but can you tell me
how long?
i hard to resist
all things which too persist

and if you knew
how beautiful it can be
to got the experience into

for never i regret
but never i'll forget,
coz you'd been the reason for things that i do
oh yes, you do

guess,
this will be our end,
even i believe the end is not ended,

won't ever.

setidaknya masih ada

perdebatkanlah!

silahkan,
perdebatkan pendapat

tapi jangan bawa-bawa nama kami

walau belum harum,
tapi tak perlu diciprati bau

benar-salah
saling mengaku-ngaku
saling menunjuk-nunjuk

habis tak habis-habisnya

mati satu perkara,
tumbuh seribu..
di jidatmu

adu kepala
adu kata-kata
adu segala,
saling tak mau kalah

padahal merekalah
yang berada di garis depan
namun ngelmunya tak digunakan

dari sekian
yang jumlahnya sepersekian,
yang mutu
hanya seperseribu dari sepersekian

memang jumlahnya tidak seberapa,
tapi setidaknya
ada

ya,
setidaknya masih ada..


yang dapat
diharapkan.

kebenaran itu tidak bisa bicara

kebenaran itu tidak bisa bicara!

banyak mereka membungkamnya

dengan macam-macam cara,
dari yang tradisionil hingga termuktahir,
dari rakyat jelata hingga rakyat jelita

dan kau
hendak kedepankan apa?

ini hanya sampah!

oret-oretan
yang tak terbaca

suara-suara siapa?
mendengung-dengung sia

mereka berpesan
'jangan lantang,
jangan (coba) menantang!'

sedang kami hanya figuran,
berperan demi makan

semua serba berdinding
bersekat tebal

jaga suara,
hati-hati dapat bergaung!

jaga kaki melangkah,
mereka ada dimana-mana!

lebih baik
jalan di tempat,
menelan ludah yang tlah memekat,
yang hendak terucap,
namun lebih baik kembali kau cecap

mereka pengkebiri kebenaran,
mereka
tahu..

karena mereka takut dikebiri kebenaran!

tapi mereka bukanlah juara,
tidak akan pernah.

suara-suara kebenaran
sebenarnya adalah suara nurani

dan siapakah yang dapat melawan suara nurani?

pun saat itu pulalah,
dia telah terkalahkan..

oleh dia sendiri
oleh dirinya sendiri.

dan hey!
aku tidak akan menunjuk siapa-siapa

biarkanlah mereka
mengacungkan diri
bagi mereka-mereka yang merasa

..saat nurani itu
bergetar!

aku bukanlah cinderela kebanyakan

aku bukanlah cinderela kebanyakan

sepatu kaca dapat melukai kakiku

beri aku sepatu skets!
agar aku dapat berlari
mengejar mimpi

aku pun tidak pandai berdansa,
aku lebih suka berpetualang

menerobos ilalang di hutan belantara,
membuka mata memandang dunia

aku pun tidak takut,
dengan denting jam kedua belas

karena hidupku
tidak berhenti sampai disitu!

akan terus berjalan,
menjemput esok yang telah menantiku di depan.

sudah kukatakan,
aku bukanlah cinderela kebanyakan..

meski aku
tetaplah seorang cinderela.

aku musnah, tanpa sisa

aku terjatuh
dari lantai 10

tak mati,
hanya sakit

tak remuk,
hanya retak.


tapi, tadi

saat dijatuhkan
dari landasan hatimu

aku tidak hanya mati..

aku tidak hanya remuk..


aku (telah) musnah,
tanpa sisa.

tak akan (pernah) terbeli

cinta itu

bisa saja
kau jual,

atau mungkin
kau gadai,

dapat pula
kau sewa,


tapi..

tak akan (pernah) bisa kau beli dariku.

hidup tidak berhenti sampai disini, kawan!

Hidup tidak berhenti sampai disini, kawan!

usah berpaling dari wajah-wajah garang kehidupan

lihat!
mata-mata elang
menyorot tajam
menatap mentari meninggi hingga tenggelam

segala makhluk bergegas dari peraduan
seruakkan hasrat bertahan

lebih-lebih kita manusia!

bawalah arti hidupmu di atas pundak,
dan dakilah mencapai puncak!

pancangkanlah kaki di tajamnya kerikil dan bebatuan

jangan mengeluh,
biarkanlah peluh!

itu(lah) hidup sesungguh.

Sabtu, 12 Desember 2009

harap tidak perlu berkenalan

anda mencari siapa, tuan?
ada perlu apa?

hendak menolong,
ataukah merongrong?
karena kami disini, sudah kadung melolong di masing-masing lorong

tapi anda, tuan, malah menuduh kami berbohong

menandangi kami
(masih) berharap disuguhi

Apa mata kalian buta, atau salah letak di kepala?

ruang sepetak
masih hendak digadai juga?!

marilah mampir tuan,
bila hendak berkawan

tak perlu singgah
jika hanya untuk menambah beban

hidup kami, ya begini-begini saja

untuk yang begitu-begitu itu,
kami belum mampu

apalagi memakan mata pencaharian tetangga,
lebih
baik kami menjadi anjing para penjaga!

ya, inilah kami
yang berendah materi,
tapi jangan coba-coba menginjak harga diri kami

pun lebih baik kami mati kelaparan
daripada harus menelan daging hasil buah para jahanam

jadi, maaf..
sepertinya tuan salah alamat

lain-lain kali
belajarlah membaca peta,
juga banyak-banyaklah bertanya


semoga kita tidak bertemu lagi, tuan

harap tidak perlu berkenalan.

betapa hebatnya manusia, bukan?

mana kotak ajaibnya?
kau kata
bisa mengubah dunia,
sehebat itukah?

tapi kotak itu masih kalah jauh dibanding manusia

dari semenjak lahir hingga masuk peti

manusia telah sukses besar
mengotak-atik alam dan seisi perutnya,
betapa hebatnya bukan?

sampai lupa mengembalikan yang telah mereka pinjam ke tempat semula

dan tak cukup sekali,
tapi berpuluh hingga ribuan kali..

tak terhitung!

nah,
kau lihat saja sekelilingmu!

betapa manusia-manusia dengan hebatnya telah mengubah dunia, bukan?

ya,
dan *sangking hebatnya,
manusia hanya dapat mengumpat
setelah dapat akibat.

hahahahahaa..

aku tertawa.
terbahak-bahak.

manusia-manusia itu kini malah mengumpet,
berlindung di balik maaf dan sesal.

namun esok,
akanlah selalu sama.

manusia dengan seribu satu cara
akan terus mengubah dunia,

dengan menutup mata.





* sangking : karena sangat

would you be the secret of me?

you'd become the secret of me
yet,
you can't to be loved,
coz you're being away departed

never failed me to memorize
for you're the only i'm
sympathyze.

too much
i need in you,
it's just too much
to say

to record all the sound beating hard in my heart all these days

to replay the
endless things
of your meaning,
bout my feeling
coz I won't loosing you,
yes, i'm never forgettin you

even you are there,
but i'm always keep you here in my heart

and please..
let everyone knowin you, from the love that i've kept,
to sing it with the bird in the morning,
to be witnessed
by the sun with its warmth.

oh..
let me gave you
all the best that i have,
for i'm never hoping
you'll filled my evening,
uh..i'm just dreaming!

for u're such an angel for my battle,
never regret everything which i gettin from you
coz there's no one, (but you) can make me these new.

and could you please
tell me every wishes you've ever dreamed of,
to lettin me be the one who make it come here with (my) love?

oh..
why i could never understand these amazing
that you've made me into,
coz for the truth,
I've been falling in you

and for the last, even there's aint the first..

'would you be the secret of me?'

di resah dan gundahku, akanmu

selalu kaulah itu

duduk
di bangku taman cintaku

senandungkan
suara getar hatiku

melafalkan
gerik salah tingkahku

gagu dalam kata

nafas tanpa udara.

dan tak lupa

kau aromai
harum mawar
di sesudut rona wajahku

jejakkan
bekas kecupan di sekujur

membalur.
ah!

aku temui segala tentangmu,
disana

di resah dan gundahku,
akanmu.

kok mungkin saja?

aku bertanya

pada malam
bertabur
beribu bintang

apakah bintang-bintang
itu
akan terus bersinar
untukku?


'mungkin saja'

kok mungkin saja?


'iya,
selama kamu mau menjadi sekawanan dengan kami-
kami

..untuk selalu terus bersinar,

selama kita hidup'

rasa yang teramat asing menawarkan sebuah kehangatan

rasa yang teramat asing
menawarkan sebuah kehangatan

bermula tatkala ku duduk di dekat perapian

tapi hanya dengan kesanggupanmulah
aku bertahan

mencoba memaknai malam yang tanpa bintang
meski dinginnya tidak menusuk

pagi tanpa kicauan
dan siang tanpa hangat mentari

duka itu telah pergi
berganti dengan lara

menertawai air mata
yang jatuh tanpa alasan jelas

semua berbicara cinta
dan kumaknai luka

dan mulailah
aku menyendiri,
meski tanpa sepi

disini,

sendiri.

meski kami hendak mati

ini baru hari pertama, tuan

kok kami sudah dibawa ke kandang macan?

Lihatlah!

Daging-daging kami belum tumbuh,
bertunas dari tulang-tulang

darah yang mengalir
belum sesegar ulu

mata-mata kami pun masih sayu,
kelelahan menempuh perjalanan bermalam-malam

apakah masih layak diumpan?

mungkin
tuan berpikir
tak butuh tambun
ataupun rimbun

selama sesuap atau dua
cukup tawarkan dahaga

selayak-layaknya umpan
tetaplah berujung sebagai korban

tetapi, tuan,
bolehkah kami membuat sebuah permohonan,
dengan kuasa yang beratas belas kasihan?

'ijinkanlah kami, duduk di satu ruangan
tuk saling berhadap-hadapan

agar kami mengenali siapa-siapa yang telah
berjalan beriringan bersama-sama dengan kami satu perjuangan

biarkanlah kami saling memandang,
saling mengucap salam,
salam perjumpaan sekaligus salam perpisahan, yang akan menjadi meterai bagi kami,

meski kami hendak mati.

dan wahai tuan,
untuk itu kami akan mendoakan tuan,
supaya mata tetap berjumlah dua,
mulut tetap cukup satu, dengan
telinga
yang terpasang adalah berpuluh, jika mungkin beribu

agar lain ketika, tuan dapat lebih jelas mendengar suara

agar di lain-lain saat,
suara-suara itu tidak mungkin, dapat tuan indahkan

suara-suara nurani!

baik dariku, jugamu'

diantara surga dan neraka

di atas ranjang bertabur kemunafikan

terjadi transaksi
alih-alih peran

perlahan-lahan
dimainkan dalam beberapa hitungan

aah..ih..
uh..
aah..
ih..uh..aah..
ih..uh..

dua api birahi
menghunus kesusilaan

atas nama kepuasan,
berpeluh dalam kenikmatan

memang dunia sudah berketerbalikan

tak perlu dosa
untuk menikmati neraka

bukan dengan baik
dapat masuk sorga

dan sorot matamu..
menawarkan semua!

yang ternyata
kau buat

ku terjebak,
diantara surga dan neraka

bisanya cuma berkata-kata

kesukaanmu belok-belokkan keadilan

lalu apakah itu,
yang ada di tangan?

katamu hendak
diperjuangkan

atas nama cinta
dan tinta darah

nyatanya kau hargai tak lebih dari sekarung beras

lalu kau
obral tiga seribu

laku memang
laris manis sekeranjang

dagangan janji-janji palsu

huh!
tak ada mutu disitu

kuantitas mah selangit

Dasar dedemit!

kau gadaikan saudaramu
ke tukang jagal
demi selembar
seratusan kumal!

tak terdengar sesal
yang kau pikir hanya perutmu yang menguik-nguik binal



dasar!!!

pecundang!

bantu aku..

beritahu aku
cara jalan berpikirmu

apa yang harus ku perbuat?
jika semua akibat,
datang melesat
mencuat!

tanpa pernah kusangka-sangkai

berharap mudah
ternyata beginilah adanya

berjalan
sesuai alam maumu

tanpa pernah kau pikir
apa yang telah kau perbuat

yang telah kau gores di nadiku
yang telah kau camkan di hatìku

terlanjur!

kau yang telah memulainya

tanpa pernah kau mau mengakhirinya


..pecundang!

beginilah kami para penonton

Bobrok!

kebenaran terpojok!
tersodok-sodok

memang apa itu kebenaran?

Kami hanyalah seorang awam
pengembara hidup

namun kau yang disana
berlagak tahu
bersikap sok mengerti

bahkan hati kami telah kau panggang
siap disantap di meja makan

begitukah cara seorang pemberi tauladan?

contoh dipertontonkan..
bukan untuk
dipercontohkan?

toh
kedua tangan kami diikat,
mulut kami dibekap

maka
lakonlah sandiwaramu

mainkanlah sebuah drama
senandungkanlah skenario

yang pasti
tidak akan menarik
karena akhìr ceritanya sudah tertebak

dan beginilah kami para penonton

yang lebìh sering menangis daripada tertawa

tertawa pun bukan karena lucu
tapi atas tuntutan
skenariomulah, kami berperan

tapi
bagaimanapun..
perlu kau ketahui

bahwa tanpa
penonton,
semua yang kau tampilkan
adalah sia-sia!


Jadi tolong..
hargailah kami

pun kami telah membayar

mahal.

tidak tahukah kamu?

tidak tahukah kamu?

bahwa
sedari dulu

dari kemarin-kemarin

dari minggu-minggu lalu

dari bulan-bulan yang lalu

entah dari berapa tahun ke belakang

bahkan sebelum di hari pertama kita bertemu

entah
bagaimana..
sungguh, aku telah mengenalmu.

lebih dari yang pernah kau sangka

pun
lebih dari yang pernah aku bayangkan

betapa aku sangat memujamu,

hingga kini.

sebuah permainan belaka

Kemarin
aku bertamu di hatimu

duduk tanpa ditemani,
suguhan mendingin
uapnya

menanti tuan rumah pulang,
tapi tak kunjung-kunjung datang

berbeda saat
kemarin..
yang adalah seminggu setelah hari ini

pesta menyambut hangat bayanganku

kiri kanan
petasan dan semarak

setelah kabar
meresmikan

akulah si pemegang 'saham' kelak

dasar!

tapi inilah kenyataan
hidup

yang tak ubah
sebuah permainan belaka.

mata air mata

mata air mata..

masih menggenang
telah berkubang

mata air mata

telah kau cedok
dan telan dengan pil kepahitan

PAHIT!
dan mengiris hati

mata air mata..

hendak menenggelamkan!

tapi,
tunggu..

tunggu dulu!

ulurkanlah tanganmu!

aku telah menunggu
sedari tadi

untuk menarikmu dari sana

untuk memelukmu sangat,
memberimu hangat!

kamu kedìnginan,
dalam gigil kesepian

mari!

kan kutunjukkan indahnya dunia
yang tanpa mata air mata itu

pun telah habis dalam masanya.

kamukah manusia yang terkenal itu?

kok bisa?

kakimu kau lepas pasang,
tangan kanan kiri
pindah sana sini

lalu..
kepalakah kau letakkan di atas meja perjudian?

dengan jantung yang berdenyut-denyut itu,
kau pasang sebagai taruhan?

aneh..

mata dan telinga
selamanya buka-buka

mulut tak berhenti mengatup
mengeluarkan kentut
terus dan terus

jadi..
kamukah manusia yang terkenal itu?

yang hanya mau
semau-maunya?

yang sukanya
sesuka-sukanya?

masihkah tersisa
nama di dada,

tuk harumkan
bunga di pelataran
kampung halaman?

mari..

kau yang memulai!

for many reasons

for many reasons to believe
and for many reasons to be loved

for many reasons to cry
and for many reasons to laugh

for many reasons we are united
but just only one reason for me
to love you



'oh yes, i do'

karena bagiku, kaulah segalanya

selalu tak mudah bagiku untuk memulainya

seperti dedaunan yang enggan jatuh

tetap berpegang pada ujung
yang itu-itu saja

walaupun akan tetap sia

pun akan tetap jatuh.

maka
kau telah hidupiku dari harapan yang masih tersisa

karena bagiku kaulah segalanya.