rasa yang teramat asing
menawarkan sebuah kehangatan
bermula tatkala ku duduk di dekat perapian
tapi hanya dengan kesanggupanmulah
aku bertahan
mencoba memaknai malam yang tanpa bintang
meski dinginnya tidak menusuk
pagi tanpa kicauan
dan siang tanpa hangat mentari
duka itu telah pergi
berganti dengan lara
menertawai air mata
yang jatuh tanpa alasan jelas
semua berbicara cinta
dan kumaknai luka
dan mulailah
aku menyendiri,
meski tanpa sepi
disini,
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar