kebenaran itu tidak bisa bicara!
banyak mereka membungkamnya
dengan macam-macam cara,
dari yang tradisionil hingga termuktahir,
dari rakyat jelata hingga rakyat jelita
dan kau
hendak kedepankan apa?
ini hanya sampah!
oret-oretan
yang tak terbaca
suara-suara siapa?
mendengung-dengung sia
mereka berpesan
'jangan lantang,
jangan (coba) menantang!'
sedang kami hanya figuran,
berperan demi makan
semua serba berdinding
bersekat tebal
jaga suara,
hati-hati dapat bergaung!
jaga kaki melangkah,
mereka ada dimana-mana!
lebih baik
jalan di tempat,
menelan ludah yang tlah memekat,
yang hendak terucap,
namun lebih baik kembali kau cecap
mereka pengkebiri kebenaran,
mereka
tahu..
karena mereka takut dikebiri kebenaran!
tapi mereka bukanlah juara,
tidak akan pernah.
suara-suara kebenaran
sebenarnya adalah suara nurani
dan siapakah yang dapat melawan suara nurani?
pun saat itu pulalah,
dia telah terkalahkan..
oleh dia sendiri
oleh dirinya sendiri.
dan hey!
aku tidak akan menunjuk siapa-siapa
biarkanlah mereka
mengacungkan diri
bagi mereka-mereka yang merasa
..saat nurani itu
bergetar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar