mata air mata..
masih menggenang
telah berkubang
mata air mata
telah kau cedok
dan telan dengan pil kepahitan
PAHIT!
dan mengiris hati
mata air mata..
hendak menenggelamkan!
tapi,
tunggu..
tunggu dulu!
ulurkanlah tanganmu!
aku telah menunggu
sedari tadi
untuk menarikmu dari sana
untuk memelukmu sangat,
memberimu hangat!
kamu kedìnginan,
dalam gigil kesepian
mari!
kan kutunjukkan indahnya dunia
yang tanpa mata air mata itu
pun telah habis dalam masanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar