Sabtu, 12 Desember 2009

mata air mata

mata air mata..

masih menggenang
telah berkubang

mata air mata

telah kau cedok
dan telan dengan pil kepahitan

PAHIT!
dan mengiris hati

mata air mata..

hendak menenggelamkan!

tapi,
tunggu..

tunggu dulu!

ulurkanlah tanganmu!

aku telah menunggu
sedari tadi

untuk menarikmu dari sana

untuk memelukmu sangat,
memberimu hangat!

kamu kedìnginan,
dalam gigil kesepian

mari!

kan kutunjukkan indahnya dunia
yang tanpa mata air mata itu

pun telah habis dalam masanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar