atas sebuah suratan.
kembali aku bertanya
sekembali
kau dari
perihal
sayap-sayap merpati
yang pernah kau balut
juga tentang
perahu tanpa layar yang terombang ombak badai
dan desir di pantai
yang saksikan
kita
di kala senja
aku bergeming!
saat
mukamu memucat
kau tumpahkan gelas
wadah yang penuh
dengan kenangan
aroma mewangi
tak sempat menyebar
menguap kejap!
sesisa tak ada.
tak lama
kau tebar kamboja
di ruang
yang memang kupersiapkan
menyambut pengantin
putih, tak lagi suci
merah, tak perlambang suka
kau jatuhkanku
lengkap berbahagia
dalam neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar