Sabtu, 12 Desember 2009

beginilah kami para penonton

Bobrok!

kebenaran terpojok!
tersodok-sodok

memang apa itu kebenaran?

Kami hanyalah seorang awam
pengembara hidup

namun kau yang disana
berlagak tahu
bersikap sok mengerti

bahkan hati kami telah kau panggang
siap disantap di meja makan

begitukah cara seorang pemberi tauladan?

contoh dipertontonkan..
bukan untuk
dipercontohkan?

toh
kedua tangan kami diikat,
mulut kami dibekap

maka
lakonlah sandiwaramu

mainkanlah sebuah drama
senandungkanlah skenario

yang pasti
tidak akan menarik
karena akhìr ceritanya sudah tertebak

dan beginilah kami para penonton

yang lebìh sering menangis daripada tertawa

tertawa pun bukan karena lucu
tapi atas tuntutan
skenariomulah, kami berperan

tapi
bagaimanapun..
perlu kau ketahui

bahwa tanpa
penonton,
semua yang kau tampilkan
adalah sia-sia!


Jadi tolong..
hargailah kami

pun kami telah membayar

mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar