Bobrok!
kebenaran terpojok!
tersodok-sodok
memang apa itu kebenaran?
Kami hanyalah seorang awam
pengembara hidup
namun kau yang disana
berlagak tahu
bersikap sok mengerti
bahkan hati kami telah kau panggang
siap disantap di meja makan
begitukah cara seorang pemberi tauladan?
contoh dipertontonkan..
bukan untuk
dipercontohkan?
toh
kedua tangan kami diikat,
mulut kami dibekap
maka
lakonlah sandiwaramu
mainkanlah sebuah drama
senandungkanlah skenario
yang pasti
tidak akan menarik
karena akhìr ceritanya sudah tertebak
dan beginilah kami para penonton
yang lebìh sering menangis daripada tertawa
tertawa pun bukan karena lucu
tapi atas tuntutan
skenariomulah, kami berperan
tapi
bagaimanapun..
perlu kau ketahui
bahwa tanpa
penonton,
semua yang kau tampilkan
adalah sia-sia!
Jadi tolong..
hargailah kami
pun kami telah membayar
mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar