jaring penyekat rindu
menangkapku
dalam jerat yang kutunggu
kejauhan
kian mendekat
desahkan
pilu nikmat
bersuluh hikayat
menetes
berkumpul
menggenang bersatu
dalam bulir melekat
penuh sarat
bertahta
menata jiwa
yang tergolek
dalam penantian
asa
kujaga setia
tanpa dinodai
meski
setitik keraguan
waktu senang
mencandai hatiku
yang gugup
berdegup resah
tersipu kemayu
tak pernah bersia
janji itu
kaulantunkan
janjimu
bukan deretan
kata sisa
tak bertuan,
bukan sepuhan
rentetan kesan
menyambangi hati
berbentuk
cinta terpupuk
diairi perhatian
tapakmu tiba!
tepat di masa yang memang tak bisa ditawar
kusambut hangat
melerai peluh
mengucur di dahi,
dua kancing teratas
kulepas
yang sempat
mengekang nafasmu
untuk berbebas
sofa segera
kausandari
punggung pahlawan
pencari makan
kopi pahit
mengepul panas
tersuguh di meja,
sebagai saksi hadirmu kembali..
..disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar