Kamis, 29 Oktober 2009

masih adakah manusia (yang sebenar-benarnya) itu?

aku sedang bersembunyi
di balik peti

di kedalaman tanah
ditimbun dan hampir mati

berharap ada yang menemukan
tuk dijual sebagai berita

setidaknya
masih laku
wajah-wajah lama
dalam bungkusan kado berpita merah

'tolong!'
aku tìdak minta diselamatkan

hanya
janganlah sìa-sia
nafas yang memang hampir sisa

mengamanatkan
hal-hal yang hendak terlupa

***
'kita sebenar-benarnya manusia,
bukan manusia yang sebenar-benarnya, bukan?

jika tidak,
mungkinkah ada?

jika iya,
masih pantaskah kita memakai celana?'

***

aku akhirnya
diketemukan
pun menjadi berita

hanya tanpa wajah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar