Minggu, 13 Juni 2010

Betapa Kurindukan Kekakuan Kita Dulu

: papaku

Papa, betapaku
rindukan
kekakuan kita dulu

apabila waktu dapat di abjad membentuk kata-kata

pada punggung tuamu bagai kayu yang melapuk

yang lebih renta
dari kursi dudukmu

akan ku rangkai sajak paling lekat di hatiku

tentang keluguan dan kehausan makna
sedari kecil kubertanya

ayahkah papa?
yang duduk tanpa air mata
ataukah tak boleh meneteskannya?

tegar perkasa
semakin tegak melangkah
hari yang menggelandang
di kekar tanganmu

tetap tak meluputkanmu di hari tua

sempatkah esok,
matahari kan menyapa kembali

kita disana?

aku. papa.

di rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar