Minggu, 13 Juni 2010

Sajak Pendusta yang Membacakan Dirinya untuk yang Belum Pernah Berdusta

sajak pendusta
yang membacakan dirinya untuk yang belum pernah berdusta


------


akulah tuhan, yang tahu seluk belukmu

di alam yang semakin menarik dan manis untuk kupeluk dan kukecup,
telah kuhidupi detik-detik abadinya masaku sebagai
manusia yang hidup dari kata-katanya
dan akulah kata-katanya!
aku sajak yang mendustakan

di ujung lorong para pemikir yang hebat
di tiap-tiap kesempatan para penyair hendak merupa
aku menyelipkan diriku disana

di ubun-ubun. di otak yang penuh berisikan rumus-rumus
di mulut yang sudah terbius dengan lidah seorang pemabuk

siapa yang dapat menyangka bahwa dusta itu lahir dari manusia yang hidupnya berwarna merah muda
yang mati, untuk hidup berulang kembali
dengan wajah yang semakin dilupanya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar