Esok engkau akan punya sayap, katamu
'kapan kau akan belajar terbang?'
Tanyaku penasaran
'kau butuh terbiasa dengan balonbalon udara di paruparumu.
Kekuatan menahan angin dan menjaga keseimbangan.
Tapi aku tahu, kau pasti bisa!
Seruku sambil menepuk bahumu
kau mulai memandang tanganmu. Kedua tanganmu dengan salam perpisahan.
Hatimu bergejolak, masih tak rela untuk kehilangan sepasang tangan yang selama ini hidup berdampingan denganmu.
Bukankah mereka yang mengajar bagaimana kau dapat memeluk orangorang yang kau kasihi?
'tidak semua keinginan yang kita minta adalah berujung kebaikan. Saat sayap sayap itu membawaku ke alam impian, dapatkah aku tinggal hampa sepasang tanganku sendirian?
Dapatkah sayapsayap itu menggantikan tempat makna kehadiran mereka di hidupku?'
Entahlah bagaimana aku akan dapat terbang. Tapi esok, segalanya akan berubah.
Segalanya berbeda.
semoga aku tetap sama.
Sabtu, 23 Juli 2011
tak masalah jadi lelah, meski tak jadi sempurna
tak masalah jadi lelah, meski tak jadi sempurna
-
aku tidak berbicara tentang
sempurnanya suatu rencana yang diawali dengan pilihanpilihan terbuka
juga tentang gontainya langkah beradu pada tanah berpasir
seakan irama itu tercipta mengenang saat saat terakhir
aku tidak berbicara tentang dirimu, siapa dirimu atau akan kemanakah kau akan melangkah
seperti kau layak mengerti apa warna favoritmu, apa makanan kesukaanmu, dan baju manakah yang akan kau kenakan hari ini?
atas hadir tiap manusia di dunia,
harap penuh senada seirama
atas nafas yang tak pernah bosan mengisi paruparumu,
hidup janganlah separuh
bukankah masih ada untuk kau kerjakan?
jangan lagi mimpi kau cari gali di rumput pekarangan tetanggamu
bukan itu!
aku tidak berbicara tentang rasamu, rasaku, juga rasamu kepadaku
tidak semudah itu ku dapat mengartikan bahwa selembut bibirmu berkatakata artikan kau berbahagia
seperti kau hendak menebak jumlah anak kucing yang akan lahir dari rahim ibunya
apakah lima atau dua kali liPatnya
yang hasilnya
kadang akan buat tercengang, kadang bimbang
aku tidak akan mulai lagi berbicara
semenjak katakataku menjadi lelucon hampa buat mata hatimu
ada yang harus dimulai, sebelum
ada yang akan berakhir
bukan itu?
-
aku tidak berbicara tentang
sempurnanya suatu rencana yang diawali dengan pilihanpilihan terbuka
juga tentang gontainya langkah beradu pada tanah berpasir
seakan irama itu tercipta mengenang saat saat terakhir
aku tidak berbicara tentang dirimu, siapa dirimu atau akan kemanakah kau akan melangkah
seperti kau layak mengerti apa warna favoritmu, apa makanan kesukaanmu, dan baju manakah yang akan kau kenakan hari ini?
atas hadir tiap manusia di dunia,
harap penuh senada seirama
atas nafas yang tak pernah bosan mengisi paruparumu,
hidup janganlah separuh
bukankah masih ada untuk kau kerjakan?
jangan lagi mimpi kau cari gali di rumput pekarangan tetanggamu
bukan itu!
aku tidak berbicara tentang rasamu, rasaku, juga rasamu kepadaku
tidak semudah itu ku dapat mengartikan bahwa selembut bibirmu berkatakata artikan kau berbahagia
seperti kau hendak menebak jumlah anak kucing yang akan lahir dari rahim ibunya
apakah lima atau dua kali liPatnya
yang hasilnya
kadang akan buat tercengang, kadang bimbang
aku tidak akan mulai lagi berbicara
semenjak katakataku menjadi lelucon hampa buat mata hatimu
ada yang harus dimulai, sebelum
ada yang akan berakhir
bukan itu?
Langganan:
Postingan (Atom)