karena memang
bukan kau yang bersalah
'tuk setiap resah
yang kau titip di hatiku
gundahkan rindu
tuk sekedar memandangmu
di ruang manakah
kau tutup pintu dan jendela?
tanpa kunci
kau mendekam bagai dipenjara
ijinkanku mendobrak ke dalam!
meski akan merusak tiap sekat keheninganmu
bolehkanku
pecahkan jendela!
dan biarkan
tanganku
berdarah-darah
karena darah itu tak mengenal
rasa sakit
yang kan
kucurkan duka berkepanjangan
tuk segenggam harap
yang mungkin masih tersisa
adakah lukaku
mengaduh?
pandanglah tiap senti wajahku
bukan sambutan seorang pahlawan yang kunantikan
sudah cukup jarak sepuluh jengkal
aku telah terhidupi olehmu
mari kupapah!
tolong kali ini jangan kau tolak!
memang bukan kau yang bersalah
atas setiap degup yang merengkuhku
dalam gelìsah
kini..
terimalah aku,
dalam uluran tangan
seorang sahabat
menadah sakitmu,
menjadi penawarmu
karena memang bukan kau yang bersalah
atas keinginan
inginku
tuk menyayangimu,
tanpa pernah kuketahui
mengapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar