Rabu, 30 September 2009

karena memang bukan kau yang bersalah

karena memang
bukan kau yang bersalah

'tuk setiap resah
yang kau titip di hatiku

gundahkan rindu
tuk sekedar memandangmu

di ruang manakah
kau tutup pintu dan jendela?

tanpa kunci
kau mendekam bagai dipenjara

ijinkanku mendobrak ke dalam!
meski akan merusak tiap sekat keheninganmu

bolehkanku
pecahkan jendela!
dan biarkan
tanganku
berdarah-darah

karena darah itu tak mengenal
rasa sakit

yang kan
kucurkan duka berkepanjangan
tuk segenggam harap
yang mungkin masih tersisa

adakah lukaku
mengaduh?

pandanglah tiap senti wajahku

bukan sambutan seorang pahlawan yang kunantikan

sudah cukup jarak sepuluh jengkal
aku telah terhidupi olehmu

mari kupapah!

tolong kali ini jangan kau tolak!

memang bukan kau yang bersalah

atas setiap degup yang merengkuhku
dalam gelìsah

kini..
terimalah aku,
dalam uluran tangan
seorang sahabat

menadah sakitmu,
menjadi penawarmu

karena memang bukan kau yang bersalah

atas keinginan
inginku
tuk menyayangimu,
tanpa pernah kuketahui
mengapa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar