siapa bilang
aku telah mati?
memang ragaku
kaku membeku
terbujur
sealur
peti kayu terukur
terpejam
seribu malam
terpendam
ribuan asa
nafas menguap
tak berbekas
nadi membiru
menelan
segarnya ulu
terenyuh
denyut
menadikan detak
tuk bergumam lemah
yang akhirnya
terhenti
terpampang
nama lengkapku
terpancang
di nisan
ejaan nama
yang kutahu
nama lahir
tapi
tak dapat
terbaca
padahal
ku tidak buta
aksara
kerincing-kerincing
terdengar
mendekat
terarah
panggilan
yang tak kukenal,
tapi ku menoleh
karena
memang
akulah yang dipanggil
ragaku
berbintik binar
warna tak kentara
mataku
tak berkelopak
tanpa risau
berkedip
hukum gravitasi
berhasil
kupatahkan
karena
tempat
bintang bersemayam
sempat kujejakkan
alunan
tangisan kerabat
mengeraskan
gemerincing
berdencing
menghisap
sisa raga yang berbalut udara
yang kupercaya
ku masih ada
jadi,
'siapa bilang
aku telah mati?'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar