Kamis, 29 Oktober 2009

aku membacamu tanpa dapat aku menuliskannya

aku membacamu tanpa dapat aku menuliskannya

bagai mawar yang adalah bunga impian
mewangi di setiap tulisan

sepertimu
yang menebar aroma di sesudut ruang hatiku

tanpa dapat mampu bibir ini mengejamu

bahkan tanda-tanda yang mengawahkan lahar di sekìtar gunung yang hendak meletus
pun,
tetap tak terbaca

kuasaku hampir habis
termakan
tanpa dikunyah tepat

dan jejak kakiku terbawa oleh bis yang terburu-buru mengejar setoran

padahal telah ku duduk rapihkan bayanganku
tepat di sampìng sandaranmu,
namun tetap tak kau sadari

oh,
mata-mataku tak dapat membohongi sorotnya

bahwa telah turun seorang malaikat ke dunia untuk pertama kalìnya

***

keluh..
lìdahku keluh
melulu

kata tertelan ribuan pusaran

mencatat aromatik khas rupamu

hampir terjatuh aku ke dalam lubang

yang nyatanya menjeratku ke perangkap hatimu
meski tanpa pernah kau pasang





RM, 29102009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar