aku membacamu tanpa dapat aku menuliskannya
bagai mawar yang adalah bunga impian
mewangi di setiap tulisan
sepertimu
yang menebar aroma di sesudut ruang hatiku
tanpa dapat mampu bibir ini mengejamu
bahkan tanda-tanda yang mengawahkan lahar di sekìtar gunung yang hendak meletus
pun,
tetap tak terbaca
kuasaku hampir habis
termakan
tanpa dikunyah tepat
dan jejak kakiku terbawa oleh bis yang terburu-buru mengejar setoran
padahal telah ku duduk rapihkan bayanganku
tepat di sampìng sandaranmu,
namun tetap tak kau sadari
oh,
mata-mataku tak dapat membohongi sorotnya
bahwa telah turun seorang malaikat ke dunia untuk pertama kalìnya
***
keluh..
lìdahku keluh
melulu
kata tertelan ribuan pusaran
mencatat aromatik khas rupamu
hampir terjatuh aku ke dalam lubang
yang nyatanya menjeratku ke perangkap hatimu
meski tanpa pernah kau pasang
RM, 29102009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar