mama..
maap,
karena
pernah ku menggeliat kencang
di perutmu yang menegang,
tapi mama malah tersenyum
dan berkata
'sabar, nak..
sebentar lagi waktumu tiba'
dengan penantian
dan perjuangan panjang
nyawa mama sebagai taruhan
aku pun terselamatkan
setelah lewat celah yang telah Dia perhìtungkan
dan ternyata bukan cuma itu
kata-kataku pun tak berbahasa
jauh dari rasa hormat dan santun yang seharusnya
maaf, ma..
maaf..
meski telah beribu kali salah dan makian terlontar
tetaplah mama menerimaku hangat
memelukku sangat
tiada waktu dapat melarang
tiada sekat dapat
menghalang
tiada amarah dapat merubah
kasìh sayang seorang mama yang hanyalah teruntukku
tanpa sayup basa basi
memahami
juga selalu memberi
pun selalu jawab mama untukku
'ini bukanlah apa-apa, nak'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar