jangan pertanyakan
aku
perihalku
dengan
takdirku
toh,
apa yang
menjadi jalan
telah menanti
di depan pintu
pilihan
hanyalah rekaan
yang terlihat ada
namun
tak dapat
kuraba
tatkala
nyata
kuanggap ilusi,
tetap
mimpi buruk
mengiringi
menyayat
perlahan
menahan
perasaan
yang mereka sebut
cinta
tak
berpenghasilan
entah hati mereka
terwujud
seperti apa
menertawakan
hidup gelimangan harta
tanpa pernah
ku icip
apa itu bahagia
AMBIL!
tarik saja sekalian
nafasku!!
tak usah
berpura-pura
mengurai doa
kau peruntuk!
hidupku berakhir
kala
nadiku diputus takdir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar