kami anak siapa?
sedari lahir kumakan debu tanah
beranjak remaja
temanku gelimpangan sampah
dibawah terik mencabik
diberkahi mandi hujan
makan bukan kewajiban tapi pilihan
mimpi itu tak pernah ada, cuma dongeng belaka
ibuku jalanan
ayahku krecekan
jahat baik tiada beda
benar salah sama saja
dunia rimba kumenyebutnya
akhirnya waktunya tiba
ayah ibu yang tak pernah kutahu,
ada yang memberitahu
hati senang sangat bergirang
sebuah tulisan jelas terpampang
'fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar