Jumat, 02 Oktober 2009

dan karenanya, aku merasa sangat beruntung

Telah terjadi hal-hal indah yang tak mampu kujabarkan dalam jalinan kata-kata, meski seindah apapun jua.
Perasaan terbaik dari hatiku hendak melompat berjingkrak-jingkrakan. Dan
kala ku hendak menari,
ternyata tiada satu pun gerakan yang teringat juga terlintas di kepala. Dunia yang sedari tadi berputar, kini kuyakìni sempat terhenti sekedar untuk mengagumi lonjakan kegembiraanku yang memang tak akan dapat tersebutkan.
Mendung yang hendak menitikkan hujan pun, bahkan ikut-ikutan tertawa dalam kilat yang bersahut-sahutan dengan petir, karena
semuanya hendak merayakannya bersama-sama denganku.
Malam dan siang telah ku undang dalam kisahku yang kusadari tak dapat terbukukan.
Meski ku tahu pasti,
mereka tak mungkin datang sebagai sepasang kekasih, karena kesadaran masih melekat bahwa mereka ada dì beda dunìa. Saling tiada untuk menghidupi, saling hidup untuk meniadakan. Kesatuan rasa yang satu sama lain berkait-kaitan meski tak mungkin untuk dapat bersatu.
Pun pernah kuyakini mereka adalah sepasang kekasih yang terpisahkan oleh runutan waktu yang sungguh tidak dapat ditawar oleh mereka. Karena lakon hidup mereka merupakan cerminan jiwa mereka bukan?
Yang satu membawa cahaya dan yang lain yang mendekapnya. Agar keseimbangan adalah hal satu-satunya yang mungkin untuk terjadi, yang karenanya bumi masih bertahan pada sumbunya dalam perputarannya. Menyadari bahwa siang dan malam telah meninggalkan jejaknya di bumi. Agar salah satu diantara mereka masih dapat mengendus-endusi aroma pasangan mereka, walau tak dipertemukan sampai waktu menghembus nafas terakhirnya.
Dan jika memang itulah yang terjadi,
bukankah semua kisah cinta yang telah dipertemukan namun terpisah, masih merupakan kisah yang layak dikenang hingga tak sampai lekang?
Yaitu kesempatan yang pernah hadir, walau terhenti di titik nadir..

dan karenanya,
aku merasa sangat beruntung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar