Telah banyak cerita yang menghiasi hari-hariku, namun entah mengapa hanya yang di kejauhan sanalah yang mampu menyentuhku.
Kesempatan untuk mengenalmu,
dan biarkanlah jika hanya dapat tuk mengenangmu.
Karena ternyata hidup ini telah menunjukkan kedua sisi mata uangnya,
namun tetap tak menampakkan gambarmu merupa disana. Dan dari tiap-tiap pilihan yang ada namun tak satu pun yang menujumu.
Dalam amarahku aku terdiam.
Bergemuruh.
Dalam sesenggukan,
aku pun selalu termenung, membayangkan setiap kejadian yang mungkin akan terjadi tanpa kuasa yang tak pernah dapat kuraih.
'mungkinkah?'
sebuah kata tanya yang masih memberikan nafas untukku bertahan.
Karena 'mungkin' itulah,
aku berkemungkinan untuk hadir dan merupa di ruang-ruang yang
tak bernama dan memang terlarang itu.
Kini 'mungkin' pun sedang menjalani hukuman siksanya karena memperbolehkan aku berdiri di atas takdirku berbicara.
Bahkan dalam pesannya, 'mungkin' menginginkan agar aku dapat membawakan peranku kìni dengan teramat baik. Yang katanya, hanya akan terjadi sekali dalam putaran masa tak terbilang, dalam dimensi ruang yang terhisap oleh jutaan misteri yang belum terjawab.
Dan disinilah ternyata nafasku berwujud dengan makna cinta.
Karena kehidupan ini sedang mengulangi perputaran masa dari yang pernah ada.
Atau bisa jadi inilah kejadian masa lalu yang sedang ku ulangi ataukah yang perlu untuk ku tebus?
Bahkan alam semesta yang telah hìdup jutaan tahun yang lalu adalah bagian darì kìsah lamaku,
kala aku diperkenalkan olehnya.
aneh..
karena kejadian yang kini terjadi,
tapi terasa sangat lama ku nantikan..
'mungkin'..
apakah ini adalah kisahku yang kesekian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar