Kamis, 08 Oktober 2009

kemana hatimu, disitu hatiku

dua puluh tiga tahun
nafasmu nafasku
seirama sudah

iringi mengisi
rongga hatimu hatiku
satu sekalbu,
mungkinkah?

tiada
tidak mungkin,
ada

mengekor kini penyakit
menggerogoti

pintaku dalam doa,
mengapa sia?
mengapa tiada?

detik menggandeng menit
duduk berdampingan
di pembaringan

tangan
kugenggam erat
menyelami saat

senyum sayang
itu pudar
terganti mulut mengatub,
lidah terikat meregang

wajah membiru
hendak hampiri maut
sempat ucapkan
'aku sayang kamu'..

hatiku tak terima!

kemana hatimu,
disitu hatiku

kini..
hatiku sedang memeluk hatimu kuat agar tidak ikut terbawa olehnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar