Kamis, 08 Oktober 2009

kleodika

belia rupamu
dalam rongga
jiwa dewasa

manis hitam kulit
mencatat
tiap kesan
kau wanita tegar

hari tiada henti
berjalan
terisi
kucuran keringat
berpeluh hidup,
menguap sendiri

kanan kiri
tiada menarik,
cukup satu
dirimu kulirik

namanya
tidak bergaung
dalam gendang telinga,
nama itu
berdendang di hatiku
penuh cinta

'Kleodika..
Kleodika..
Kleodika..'

mendegup jantungku
semakin kencang,
memanah
hingga
ke dasar jiwa

tak perlu lama
membuat hatiku
bertekuk lutut

hadirnya
mempesonaku!

terpancar
aura hangat
bersampai
hingga ke hati
yang mulai mencair
dari kebekuan
musim salju

mata hati
yang kubutakan
tersembuhkan
lewat makna hidup
yang kau gambarkan,
keseharian

dari kaca
mobil mewah,
kupandang dia
sedang tertawa
penuh syukur
dengan teman-temannya

..di emperan,
tempat dia
menjajakan
buah-buahan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar