Jumat, 22 Januari 2010

Kapankah Kau Datang Mengajakku Terbang?

suara-suara jangkriklah yang menyebut-nyebut namamu kini,

mengkrik-krik sepanjang malam tanpa henti

disaat itulah aku tersadar
semua ruang beku mengenangmu

aku pun coba mengeja setiap bait perjalanan kasih kita

suara riang, suara sumbang,
datang
tiba-tiba mengejang

duduk sambil kipas-kipas,
kucoba menenang

tibalah aku memandang toples kaca
berisi seekor
kunang-kunang

yang dalam mimpi, diceritakan
itu wujudmu yang sekarang

aku terpana merana!

telah terbujur kaku tubuhmu
dalam raga sisa tanpa sayap melekat

aku tercekat!

seharusnya, aku melepasmu kemarin

sebelum nyawamu habis kurang udara

kukira kau akan bertahan

duduk di pinggiran, dan dapat menemaniku tidur
sambil mendengarkan aku bercerita tentang cinderela

namun kau payah!
tak dapat bertahan lebih lama

tidak ada airmata

tidak ada rasa sesal

tidak ada.
aku tahu besok kau akan datang dengan rupamu yang lebih rupawan..


seekor burung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar