sajak ini bukan untukmu
yang mengharap tahu
tanpa mau mengerti.
kau erangi sakitku
tanpa tangis
tanpa tawa
tapi disitulah
air mata berdarah-darah
mengalirkan luka
meluap
hendak melupa-lupakan
tapi kau disana
selalu berdiam tanpa dosa
usaikan segala percakapan
yang memang tak pernah ada.
dan benar
ternyata!
sungai akan mengalir
tanpa
perlu aku perintah
ke tempat yang merendah
juga awan dan laut,
sedang bercakap mesra
lewat pesan kasih yang dimuarakannya
tapi tetap.
perkataan akan selalu berubah-ubah
dari kerajaan batu
hingga penguasa yang merasa hidup hingga seribu tahun lamanya
maka akan kukerjai kau
lewat mimpi!
kukejar kau dengan pasukan berkuda
menuju ke arah tebing tinggi
harap kau selalu siaga.
harap berjaga.
Waspadalah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar