Minggu, 13 Juni 2010

Ah! Sesukanya Dia Padaku

dari cermin,
dia berusaha mengatakan sesuatu yang sia-sia

matanya menatap lekat sampai pangkal korneaku,
tetap tak sampai-sampai jua makna tatapan itu

kucoba alihkan pandangannya

kumelihat ke bawah, ke atas, melirik ke belakang

sepertinya dia mengerti maksudku
dia berkejar-kejaran dengan gerikku
dan tersenyum bangga karenanya

sebelumnya, dia tidak secantik sekarang
sejak, ku sering beradu pandang
dia mulai berias dengan putih di muka, dan gincu di bibirnya

semakin hari terlihat semakin cantik, semakin lupa dengan wajah aslinya

sempat ku ajak berkenalan, ditampiknya ragu-ragu
tapi mau kurasa

samar bagai kudengar
dia suka kesendirian tanpa teman
begitulah dia dilahirkan serupa di hadapannya

lagi-lagi,
dia menatapku dengan tatapan sia-sia


Ah! sesukanya dia padaku,
sebesar cintanya yang tak pernah padam ikutiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar