raga tergolek
diam bersolek selimut kenamaan
raut telan tawa
menyimpan tangis sembunyi
hambar terpampang di wajah
bibir mengkatup pucat
beku menjalar
dingin meraba
tangan?
dua telapak saling menindih
entah diperlakukan sengaja
Ataukah itu posisi yg dipilihnya
rambut agak kucel
warna hitam legam
menyarunya
lima menit sebelum,
mata itu membuka setengah
mencoba cari pandang
dalam mulut igau
tanpa maksud meracau
kata-kata tak jelas
terucap mencuap
badanku bergetar
hati seakan mau memeluk
peluk mendekap rohnya yang akan terangkat
melayang mengudara
mata konsen dan tiada
seksama perhatikan
apa yang mau dikata
telinga tak berguna!
bahasa yang terdengar
bahasa tak terjemah
sia-siakah mata tak mengedip?
kenapa pesan itu tak sampai jua?
kini
hening tercipta
inderaku pun khidmat melemah
di hadapan nyata tersingkap
sebujur kaku masih segar
bersejajarkan kasur
masih dalam benak
coba menebak
pikiran berdenyut mempertanyakan maksud
apa yang menjadi pesan terakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar