:manusia itu kita
ada yang suka damai,
ada yang suka perkara
ada yang lebih baik menunggu,
ada yang langsung menyerbu
ada yang tahan berkata-kata,
ada yang menjeritkan kata-kata sia
ada yang mencukur alis dan menggambarnya,
ada yang mempertebal alis dengan mencukurnya
ada yang tidak peduli dengan urusan orang lain,
ada yang mencari tahu kebiasaan orang lain 'tuk digunjingkan
ada yang takut mati,
ada yang enggan hidup
ada yang memberi dengan hati,
ada yang memberi berharap budi
ada yang menangis untuk bangsa dan negaranya,
ada yang menawarkan jasa kepada penjajah
ada yang sekolah cari ilmu,
ada yang sekolah
numpang duduk
ada yang makan numpang tangan,
ada yang tidur numpang alas
ada yang berbahagia lupa teman,
ada yang bersedih ingat saudara
ada yang berkumpul di meja makan,
ada yang berkumpul cukup di acara tahunan
ada yang sukanya diam ternyata menyimak,
ada yang bisanya diam dan nunggu beranak
ada yang menopang dagu arogansikan diri, ada yang mengangkat dagu mencari ilahi
ada yang sudah berdiri takut melangkah,
ada yang belum bisa berdiri dan menyeret kakinya,
ada yang bangun kesiangan,
ada yang tidur kemalaman
ada yang cepat lelah untuk kebaikan,
ada yang membutuhkan kebaikan sebagai nafas hidupnya
ada yang merekam kisah hidupnya lewat kata-kata,
ada yang memutarnya kembali dengan membacanya
ada yang memeluk untuk menikam,
ada yang mencambuk sebab peduli
ada yang belum lahir pada saat masih hidup,
ada yang belum mati pada saat dia berjasa
Minggu, 27 Juni 2010
seperti ada yang hendak terlupa
banyak yang tergesa-gesa
dengan buruan dan topi tanpa kepala itu
mengundi sebuah permainan tuk dimainkan,
diselesaikan seadanya, dan dilanjutkan dengan gagasan baru
ada pengikut
ada penyikut
juga ada yang numpang tersangkut
padahal tidak ada yang tahu
apa yang akan
menanti mereka
disana
begitupun waktu
lupa kenapa harus berputar
menunjuk di tiap angka
maka kau sangka
waktu lupa amanah,
lupa tuk melangkah?
hingga kau mengongkang-ongkang kaki sambil menghisap cerutu
padahal belum pernah paru-parumu bersetubuh dengan asap nikotin
m e s k i
berhasil juga kau melampauinya, dengan sedikit terbatuk dan menahan kantuk
tetapi apa?
seperti ada yang hendak terlupa
bahwa kesanggupan manusia berada di ambang
:mau
atau tidak
:ragu
atau sejak
seperti peristiwa kelahiranmu yang tertunda.
dengan buruan dan topi tanpa kepala itu
mengundi sebuah permainan tuk dimainkan,
diselesaikan seadanya, dan dilanjutkan dengan gagasan baru
ada pengikut
ada penyikut
juga ada yang numpang tersangkut
padahal tidak ada yang tahu
apa yang akan
menanti mereka
disana
begitupun waktu
lupa kenapa harus berputar
menunjuk di tiap angka
maka kau sangka
waktu lupa amanah,
lupa tuk melangkah?
hingga kau mengongkang-ongkang kaki sambil menghisap cerutu
padahal belum pernah paru-parumu bersetubuh dengan asap nikotin
m e s k i
berhasil juga kau melampauinya, dengan sedikit terbatuk dan menahan kantuk
tetapi apa?
seperti ada yang hendak terlupa
bahwa kesanggupan manusia berada di ambang
:mau
atau tidak
:ragu
atau sejak
seperti peristiwa kelahiranmu yang tertunda.
i won't dressed up, till u said so
I wont dressed up like a woman who run in jungle
to find the lost treasury
from the womb of my mom
now i got my destination
through living
kiss the light of love
separate me from the darkness
i wont lost my hunger of bitter
i was the laughter
start singing for you
'I wont dressed up like a baby born
though many kind sitting at my torn
i wont dressed up
i wont dressed
up
which make me looks silly
so they could beat me at the rally
cause the winner wont break a thing
it should give something
I wont dressed up
like a statue
wont be unnecessary of you
so no need to be drawned so bad
there's no even dread
let's dressed up like an adorable queen
let's show we're just sixteen
there's nothing to worry
there's nothing to be sorry
then
I'll show up
with the dress
which make me i'm best
i wont dressed up, i wont
till u said so
to find the lost treasury
from the womb of my mom
now i got my destination
through living
kiss the light of love
separate me from the darkness
i wont lost my hunger of bitter
i was the laughter
start singing for you
'I wont dressed up like a baby born
though many kind sitting at my torn
i wont dressed up
i wont dressed
up
which make me looks silly
so they could beat me at the rally
cause the winner wont break a thing
it should give something
I wont dressed up
like a statue
wont be unnecessary of you
so no need to be drawned so bad
there's no even dread
let's dressed up like an adorable queen
let's show we're just sixteen
there's nothing to worry
there's nothing to be sorry
then
I'll show up
with the dress
which make me i'm best
i wont dressed up, i wont
till u said so
when these sanity gonna over
when these sanity gonna over?
pick up us go to fever
travelling you and me
beyond the sky
to meet the moon and billions of stars
when these sanity
will brought us back
from our deep desire of regret
please hold my hand tighten
please beside me closer
dont give us space between
to take us back
what we've been
when these memories
vanished our existence?
could our love story longer than the old steel
everlasting as the pure gold
cos u brought me back to live
u're all of the gift
i believe,
yes, it's u i believe
when the night could hold a moment, spare time to be share?
then we twist our smile
forget what happen for a while
could i ask for much longer
could the time
walk a little slower
could the bus
forget to move on
so we can walk passes beside
then laughing bout the arogant night
tell me what had happened
tell me when these sanity
is gonna over
so i can leave
within the harmony,
tell me.
pick up us go to fever
travelling you and me
beyond the sky
to meet the moon and billions of stars
when these sanity
will brought us back
from our deep desire of regret
please hold my hand tighten
please beside me closer
dont give us space between
to take us back
what we've been
when these memories
vanished our existence?
could our love story longer than the old steel
everlasting as the pure gold
cos u brought me back to live
u're all of the gift
i believe,
yes, it's u i believe
when the night could hold a moment, spare time to be share?
then we twist our smile
forget what happen for a while
could i ask for much longer
could the time
walk a little slower
could the bus
forget to move on
so we can walk passes beside
then laughing bout the arogant night
tell me what had happened
tell me when these sanity
is gonna over
so i can leave
within the harmony,
tell me.
jangan kata kuhanya cuci muka
tiap berfoto ria
jangan kata
ku hanya cuci muka
memang tampilku
gaya asia
pulasan indonesia
tanpa make up
bedak pun sepoles
tak perlu gincu
bibir sudah berwarna dadu
alis berbentuk terbaliknya perahu
sudah cukup lugas, pikirku
jangan, jangan
jangan kau sangka palsu
wajah ini
tak dapat ditiru
dipermak hanya rugikanku
wajah alami
tanpa make up
tampilan apa adanya
dipermak hanya rugikanku
wajah ini tak dapat ditiru
jangan, jangan
jangan kau sangka palsu
sudah cukup lugas pikirku,
alis berbentuk terbaliknya perahu
bibir sudah berwarna dadu
tak perlu gincu
bedak pun sepoles
tanpa make up
pulasan indonesia
gaya asia
memang tampilku
jangan kata
ku hanya cuci muka
tiap berfoto ria
jangan kata
ku hanya cuci muka
memang tampilku
gaya asia
pulasan indonesia
tanpa make up
bedak pun sepoles
tak perlu gincu
bibir sudah berwarna dadu
alis berbentuk terbaliknya perahu
sudah cukup lugas, pikirku
jangan, jangan
jangan kau sangka palsu
wajah ini
tak dapat ditiru
dipermak hanya rugikanku
wajah alami
tanpa make up
tampilan apa adanya
dipermak hanya rugikanku
wajah ini tak dapat ditiru
jangan, jangan
jangan kau sangka palsu
sudah cukup lugas pikirku,
alis berbentuk terbaliknya perahu
bibir sudah berwarna dadu
tak perlu gincu
bedak pun sepoles
tanpa make up
pulasan indonesia
gaya asia
memang tampilku
jangan kata
ku hanya cuci muka
tiap berfoto ria
: manusia itu kita (1)
: manusia itu kita
ada yang
mengumpat tentang hidup,
ada yang mengumpet dari hidup
ada yang berenang dengan berbagai gaya di dalamnya,
ada yang menyelam sampai mati
ada yang bernafas dan membuangnya sia,
ada yang menghirup udara, dan kemudian takut menghempaskannya
ada yang berkata
lalu sembunyi muka,
ada yang berbuat
lalu melempar salah
ada yang bertanya
tidak mengharap jawab,
ada yang
menjawab
tidak untuk memberi tahu
ada yang tertawa
yang tak berhenti
tak peduli apa,
ada yang tidak tahu
bagaimana caranya tertawa
ada yang menangis
di rumah sakit
padahal yang sakit bukan dirinya,
ada yang menangis lewat teriakan histeris
ada yang menunjuk-nunjuk angkasa menyapa awan,
ada yang mengepalkan tangan berdoa agar segera turun hujan
ada yang berani mengencingi matahari tanpa takut terbakar,
ada yang menganggap bayang-bayangnya adalah kawan sepanjang jalan
ada yang menyukai bunga bukan karena rupa dan harumnya,
ada yang memilih bunga sebab berduri
ada yang
mengumpat tentang hidup,
ada yang mengumpet dari hidup
ada yang berenang dengan berbagai gaya di dalamnya,
ada yang menyelam sampai mati
ada yang bernafas dan membuangnya sia,
ada yang menghirup udara, dan kemudian takut menghempaskannya
ada yang berkata
lalu sembunyi muka,
ada yang berbuat
lalu melempar salah
ada yang bertanya
tidak mengharap jawab,
ada yang
menjawab
tidak untuk memberi tahu
ada yang tertawa
yang tak berhenti
tak peduli apa,
ada yang tidak tahu
bagaimana caranya tertawa
ada yang menangis
di rumah sakit
padahal yang sakit bukan dirinya,
ada yang menangis lewat teriakan histeris
ada yang menunjuk-nunjuk angkasa menyapa awan,
ada yang mengepalkan tangan berdoa agar segera turun hujan
ada yang berani mengencingi matahari tanpa takut terbakar,
ada yang menganggap bayang-bayangnya adalah kawan sepanjang jalan
ada yang menyukai bunga bukan karena rupa dan harumnya,
ada yang memilih bunga sebab berduri
sajak yang membela diri dari kepergiannya tanpa pamit
hai!
aku mau minta maap
minta
maap
kau pasti tidak mencariku
tid ak
c a r i
k u
aku lupa bagaimana caranya terbang
makanya
aku melompat tanpa sayap
:kemarin
ya itulah yang kulakukan
tanpa ijin
kerna kutahu
tak akan pernah kau biarkan aku pergi
sejak kau utarakan sayatan-sayatan luka di nadi
itulah bukti cintamu padaku
'jangan tinggalkan aku!', serumu
tapi
tidakkah kau ingat?
sayap ini pernah kulepas untuk kau
demi kau
demi nafasmu di dadaku yang memburu
:kemarin
lukaku belum mengering
tulang mengejang menahan remuk
sakitku terantuk
dan sepertinya kau lupa
menutup jendela
kemarin itu.
kutemukan kembali sayapku
aku mau minta maap
minta
maap
kau pasti tidak mencariku
tid ak
c a r i
k u
aku lupa bagaimana caranya terbang
makanya
aku melompat tanpa sayap
:kemarin
ya itulah yang kulakukan
tanpa ijin
kerna kutahu
tak akan pernah kau biarkan aku pergi
sejak kau utarakan sayatan-sayatan luka di nadi
itulah bukti cintamu padaku
'jangan tinggalkan aku!', serumu
tapi
tidakkah kau ingat?
sayap ini pernah kulepas untuk kau
demi kau
demi nafasmu di dadaku yang memburu
:kemarin
lukaku belum mengering
tulang mengejang menahan remuk
sakitku terantuk
dan sepertinya kau lupa
menutup jendela
kemarin itu.
kutemukan kembali sayapku
jangankan pergi :jangan kau pergi
seperti bis kota
setia tunggu penumpang,
yang terlambat bangun dari tidurnya
yang mandi dan gosok gigi dalam lima menit
yang tidak menemukan kaos kaki dalam sepatunya
yang lupa memasang weker
yang mengira hari ini adalah tanggal merah
yang jauh-jauh hari hendak memboloskan diri
yang tidak suka diatur-atur oleh waktu
yang merasa hari-harinya telah menua
yang takut lebih cepat sampai dan disangka pencuri waktu
yang lelah berlari dan berjalan santai
yang menganggap bis kota, kendara pribadi
yang mengusap-usap
kening memikirkan alasan telat
yang ragu maju ke tujuan,
juga enggan kembali pulang
jangankan pergi
: jangan kau pergi
di benakmu.
setia tunggu penumpang,
yang terlambat bangun dari tidurnya
yang mandi dan gosok gigi dalam lima menit
yang tidak menemukan kaos kaki dalam sepatunya
yang lupa memasang weker
yang mengira hari ini adalah tanggal merah
yang jauh-jauh hari hendak memboloskan diri
yang tidak suka diatur-atur oleh waktu
yang merasa hari-harinya telah menua
yang takut lebih cepat sampai dan disangka pencuri waktu
yang lelah berlari dan berjalan santai
yang menganggap bis kota, kendara pribadi
yang mengusap-usap
kening memikirkan alasan telat
yang ragu maju ke tujuan,
juga enggan kembali pulang
jangankan pergi
: jangan kau pergi
di benakmu.
'aku bukan siapa-siapa, bukan siapa-siapanya siapa'
teringat seorang wanita
dirajam sebab zinah
wanita tuna susila
yang bukan siapa-siapa
bukan siapa-siapanya siapa
hidup di jakarta, katanya
bagai bermain catur
uanglah yang mengatur,
buat skakmat raja
p a d a h a l
aku bukan raja. bukan
aku pun bukan
ratu. bukan
bukan menteri,
bukan pula kuda
apalagi benteng!
aku hanyalah prajurit.
bawahan yang berada di garis depan
siap beradu lawan bengisnya hidup
lucuti
tangisnya redup
sudah kubilang
'aku bukan siapa-siapa,
bukan siapa-siapanya siapa'
dirajam sebab zinah
wanita tuna susila
yang bukan siapa-siapa
bukan siapa-siapanya siapa
hidup di jakarta, katanya
bagai bermain catur
uanglah yang mengatur,
buat skakmat raja
p a d a h a l
aku bukan raja. bukan
aku pun bukan
ratu. bukan
bukan menteri,
bukan pula kuda
apalagi benteng!
aku hanyalah prajurit.
bawahan yang berada di garis depan
siap beradu lawan bengisnya hidup
lucuti
tangisnya redup
sudah kubilang
'aku bukan siapa-siapa,
bukan siapa-siapanya siapa'
mengintip hati, diam-diam kuberpuisi
HEY!
apa yang kau lihat?
bukankah benderang,
atau kelam?
jangan kau umbar pada siapa-siapa
mereka tidak berhak tahu
mereka bukan yang aku sayang
sssssttttt!
jangan pula kau berbisik
angin suka menyampaikannya
dia cemburu padaku
dia tidak ragu-ragu mengabarkannya
aku pemalu
tapi aku pun rindu
dibekap, dan dibelai
dikecap, dan dibuai
j a d i
apa yang telah kau lihat?
mari kita rundingkan sama-sama
tanpa mereka.
bisa?
apa yang kau lihat?
bukankah benderang,
atau kelam?
jangan kau umbar pada siapa-siapa
mereka tidak berhak tahu
mereka bukan yang aku sayang
sssssttttt!
jangan pula kau berbisik
angin suka menyampaikannya
dia cemburu padaku
dia tidak ragu-ragu mengabarkannya
aku pemalu
tapi aku pun rindu
dibekap, dan dibelai
dikecap, dan dibuai
j a d i
apa yang telah kau lihat?
mari kita rundingkan sama-sama
tanpa mereka.
bisa?
tidakkah kau tahu?
tidakkah kau
tahu?
di langit ada bintang,
di laut ada udara,
di gunung ada air,
di lembah ada muara,
di bukit ada gua,
di darat ada pasir,
di sungai ada batu,
di hatiku ada kamu.
tahu?
di langit ada bintang,
di laut ada udara,
di gunung ada air,
di lembah ada muara,
di bukit ada gua,
di darat ada pasir,
di sungai ada batu,
di hatiku ada kamu.
sajak yang telah lupa bahwa dirinya adalah sajak, sedang berkaca
sajak yang telah lupa bahwa dirinya adalah sajak, sedang berkaca
semalam-malaman tidak cukup memandangimu disana
telahkah aku mengenalmu,
ataukah hadirmu perlu digambar lewat aksara
bahwa ucapan dan kata-kata yang dilafal,
melahirkan wajah-wajah tuk diingat
seperti sebuah keharusan
kenang kelahiran terlupakan
ada yang belum sempat selesai
terucap?
disana kau
memulainya
suara terdekat yang tak asing
semenjak dijejakkan tinta hitam di lembaran-lembaran tubuhku
aku mulai memimpikan keleluasaan
kedewasaan di penggalan kata-kata berdrama
tak terasa
nuansa itu ciptakan irama
lagu hati yang patah.
lagu hati yang kalah.
lagu hati yang layu.
lagu hati yang ragu.
lagu hati yang damba.
lagu hati yang
gundah.
telah kujelajahi
kedalaman manusia yang suka melupakan siapa dirinya
aku tidak takut
aku tidak merasa berdosa
namun aku sadar
kata-kata yang terucap
hanyalah isyarat
yang sampai ke masing-masing tujuan
dan enggan kembali pulang
aku tahu
aku bukan manusia itu
yang suka mentertawai hidupnya meski tidak ada yang lucu
aku bukan pula sajak
aku tidak mau menjadi sajak
yang kekal karena manusia bebal
jika sekarang adalah aku yang berkata-kata,
maka cukup
cukup itu
dan kali ini,
tanpa suara.
semalam-malaman tidak cukup memandangimu disana
telahkah aku mengenalmu,
ataukah hadirmu perlu digambar lewat aksara
bahwa ucapan dan kata-kata yang dilafal,
melahirkan wajah-wajah tuk diingat
seperti sebuah keharusan
kenang kelahiran terlupakan
ada yang belum sempat selesai
terucap?
disana kau
memulainya
suara terdekat yang tak asing
semenjak dijejakkan tinta hitam di lembaran-lembaran tubuhku
aku mulai memimpikan keleluasaan
kedewasaan di penggalan kata-kata berdrama
tak terasa
nuansa itu ciptakan irama
lagu hati yang patah.
lagu hati yang kalah.
lagu hati yang layu.
lagu hati yang ragu.
lagu hati yang damba.
lagu hati yang
gundah.
telah kujelajahi
kedalaman manusia yang suka melupakan siapa dirinya
aku tidak takut
aku tidak merasa berdosa
namun aku sadar
kata-kata yang terucap
hanyalah isyarat
yang sampai ke masing-masing tujuan
dan enggan kembali pulang
aku tahu
aku bukan manusia itu
yang suka mentertawai hidupnya meski tidak ada yang lucu
aku bukan pula sajak
aku tidak mau menjadi sajak
yang kekal karena manusia bebal
jika sekarang adalah aku yang berkata-kata,
maka cukup
cukup itu
dan kali ini,
tanpa suara.
cause you are my lady
i know my lady
cause i'm her man
she always ready
with her mysterious plan
she shows up at the middle
and gave me a hard riddle
but still i like her a lot
and no one compare her shot
one day she began to story
she's not my perfect lady
then she's crying a lot
no, i cant even stopped
tell me
tell me
what can make u happy?
kiss me
hug me
i'm always your teddy
her eyes out of cry
seems float has been dry
no one
no one
there's no one perfect but you
ur crying is tell me ur feeling
ur feeling which i believe its true
since we first met
i can see the love in ur eyes
which perfectly made till we died
i like you, my lady
oh, no no no
i'm fallin in love with you
yes,
i'm surely do
i know i'm your man
cause u're my lady
in my heart
and i'll
make you happy no matter what
cause i'm her man
she always ready
with her mysterious plan
she shows up at the middle
and gave me a hard riddle
but still i like her a lot
and no one compare her shot
one day she began to story
she's not my perfect lady
then she's crying a lot
no, i cant even stopped
tell me
tell me
what can make u happy?
kiss me
hug me
i'm always your teddy
her eyes out of cry
seems float has been dry
no one
no one
there's no one perfect but you
ur crying is tell me ur feeling
ur feeling which i believe its true
since we first met
i can see the love in ur eyes
which perfectly made till we died
i like you, my lady
oh, no no no
i'm fallin in love with you
yes,
i'm surely do
i know i'm your man
cause u're my lady
in my heart
and i'll
make you happy no matter what
nyatanya tak semudah itu, tak
nyatanya tak semudah itu, tak
----
hitung satu sampai lima
tibakan ku di pangkal enam
enam diam
enam diam
lima gelisah, gelisah
sah.
susah
kah?
beri aku enam
tanpa diam
tanpa.
lalu lanjutkan
lanjut
tut!
terhenti
henti
tik.
tiba
dan belum selesai.
----
hitung satu sampai lima
tibakan ku di pangkal enam
enam diam
enam diam
lima gelisah, gelisah
sah.
susah
kah?
beri aku enam
tanpa diam
tanpa.
lalu lanjutkan
lanjut
tut!
terhenti
henti
tik.
tiba
dan belum selesai.
Minggu, 13 Juni 2010
Butuh..'tuk?
butuh selangkah untuk maju
butuh selangkah demi selangkah untuk berjalan
butuh kekuatan tuk membuka mata
butuh kemauan
untuk melihat
butuh ide
untuk memulai
butuh keberanian untuk selesaikan
butuh satu kali
untuk tahu
butuh kesekian kali tuk memahami
butuh belajar
untuk bisa
butuh ketekunan
untuk mahir
butuh ganjil
untuk genap
butuh satu
untuk sejuta
butuh meluang
untuk berpikir
butuh berlapang
untuk menerima
butuh cita
untuk cipta
butuh warna
untuk rupa
butuh takjub
untuk percaya
butuh diam
untuk tenang
butuh janji
untuk mengikat
butuh peluk
untuk hangat
butuh luas
tuk leluasa
butuh ruang
untuk berada
butuh lepas
untuk bebas
butuh sadar
untuk berkaca
butuh sekat
untuk menanda
butuh larangan
untuk membatas
butuh mau
untuk ingin
butuh laju
untuk angin
butuh jauh
untuk jarak
butuh riuh
untuk marak
butuh risau
untuk galau
butuh cemas
untuk gemas
butuh hikmat
untuk nikmat
butuh dekat
untuk rekat
butuh mereka
untuk kami
butuh kami
untuk kita
butuh kita
untuk aku
butuh aku
untuk kamu
b
u
tuh
Kau!
: tuk luruh
butuh selangkah demi selangkah untuk berjalan
butuh kekuatan tuk membuka mata
butuh kemauan
untuk melihat
butuh ide
untuk memulai
butuh keberanian untuk selesaikan
butuh satu kali
untuk tahu
butuh kesekian kali tuk memahami
butuh belajar
untuk bisa
butuh ketekunan
untuk mahir
butuh ganjil
untuk genap
butuh satu
untuk sejuta
butuh meluang
untuk berpikir
butuh berlapang
untuk menerima
butuh cita
untuk cipta
butuh warna
untuk rupa
butuh takjub
untuk percaya
butuh diam
untuk tenang
butuh janji
untuk mengikat
butuh peluk
untuk hangat
butuh luas
tuk leluasa
butuh ruang
untuk berada
butuh lepas
untuk bebas
butuh sadar
untuk berkaca
butuh sekat
untuk menanda
butuh larangan
untuk membatas
butuh mau
untuk ingin
butuh laju
untuk angin
butuh jauh
untuk jarak
butuh riuh
untuk marak
butuh risau
untuk galau
butuh cemas
untuk gemas
butuh hikmat
untuk nikmat
butuh dekat
untuk rekat
butuh mereka
untuk kami
butuh kami
untuk kita
butuh kita
untuk aku
butuh aku
untuk kamu
b
u
tuh
Kau!
: tuk luruh
Ternyata Menarik Juga! (berfiksimini ria.. ataukah fiksimini-minian)
ANTRI
sebab apakah kau mengacung tangan?
di luar sana hujan dan kau malah mengacung menunggu giliran diojeki payung
***
HATI YANG LUPA DIWARNAI
sepintas kau ingat beribadah. kau siapkan hati, pensil warna, dan kacamata.
di kotak persembahan, hatimu kau pandangi lagi dengan kacamata. 'ada yang lupa', katamu.
lalu kau warnai hatimu merah muda.
***
SAMPAI KAPAN
ternyata bermain dengan anak-anak membuatmu lupa dengan masalah. tawa tergelak. senyum melebar.
lalu kau tanyai satu per satu mereka. 'sampai kapan kita boleh menjadi anak-anak?'
***
DUA ANAK BALITA
dua anak balita bertemu muka, saat dua ibu bergosip ria. balita yang satu mencoba menutup telinga, sedang satunya lagi merasa sedang dibicarakan.
***
BADUT
berkali-kali, badut itu merasa dipermainkan. sambil memukul-mukul kepala, dia berkata 'bukankah tidak ada yang lucu, lalu kenapa aku tertawa?
***
GAYUS VS OKB
dua anak lelaki paruh baya sedang berpikir keras memenangkan taruhan siapa yang lebih dulu dapat pacar. laki-laki yang satu bergaya seperti OKB. laki-laki satunya lagi meniru gaya Gayus.
sepertinya akan seru, bahwa uang permak wajah dan gaya, jauh lebih mahal dari jumlah taruhannya.
***
JAM TANGAN JUGA MERASA
Jam tangan lelaki itu berhenti berdetak, setelah cintanya ditolak gadis pujaan hatinya
***
DUA BUNGA
dua bunga dalam satu pohon sedang adu kecantikan. dua-duanya merasa menang tlah memikat lebah untuk singgah. dua-duanya merasa dikhianati, karena lebah yang sama.
***
LUPUS
habis manis, sepah dibuang.
lupus meniupnya menjadi gelembung.
sebab apakah kau mengacung tangan?
di luar sana hujan dan kau malah mengacung menunggu giliran diojeki payung
***
HATI YANG LUPA DIWARNAI
sepintas kau ingat beribadah. kau siapkan hati, pensil warna, dan kacamata.
di kotak persembahan, hatimu kau pandangi lagi dengan kacamata. 'ada yang lupa', katamu.
lalu kau warnai hatimu merah muda.
***
SAMPAI KAPAN
ternyata bermain dengan anak-anak membuatmu lupa dengan masalah. tawa tergelak. senyum melebar.
lalu kau tanyai satu per satu mereka. 'sampai kapan kita boleh menjadi anak-anak?'
***
DUA ANAK BALITA
dua anak balita bertemu muka, saat dua ibu bergosip ria. balita yang satu mencoba menutup telinga, sedang satunya lagi merasa sedang dibicarakan.
***
BADUT
berkali-kali, badut itu merasa dipermainkan. sambil memukul-mukul kepala, dia berkata 'bukankah tidak ada yang lucu, lalu kenapa aku tertawa?
***
GAYUS VS OKB
dua anak lelaki paruh baya sedang berpikir keras memenangkan taruhan siapa yang lebih dulu dapat pacar. laki-laki yang satu bergaya seperti OKB. laki-laki satunya lagi meniru gaya Gayus.
sepertinya akan seru, bahwa uang permak wajah dan gaya, jauh lebih mahal dari jumlah taruhannya.
***
JAM TANGAN JUGA MERASA
Jam tangan lelaki itu berhenti berdetak, setelah cintanya ditolak gadis pujaan hatinya
***
DUA BUNGA
dua bunga dalam satu pohon sedang adu kecantikan. dua-duanya merasa menang tlah memikat lebah untuk singgah. dua-duanya merasa dikhianati, karena lebah yang sama.
***
LUPUS
habis manis, sepah dibuang.
lupus meniupnya menjadi gelembung.
Hendak Memanusia-kah Kita?
jangan pernah bermimpi
hidup dan nikmati jerih
tanpa berpayah-payah
ketika malam meniadakan siang,
bukankah siang itu pula yang mengembalikan malam setelah petangnya?
dan pagi mulai
merajai
lewat matahari sebagai ratunya
tak tertinggal hiruk pikuk ayam jago
kukuruyuk semaunya
sepagi itu
bukan gaduh membangunkan
tak pula matahari yang menyilaukan
mimpi yang terputus habis masa
seperti batere di charge penuh
meski semalam-malaman
terulang tragedi Adam di Eden
dengan mata terbuka
tahu ini salah itu salah
dengan telinga terpasang
malah makin merangsang
tapi kita
bukanlah matahari
yang sebentar-bentar terang, kemudian tertutupi awan
yang sebentar-bentar mendung, dan turunlah hujan
bukan pula
ayam jago di penghujung subuh
yang meyakini kukuruyuknya sebagai isyarat menjadi ayam jago
yang melakoninya tanpa diam-diam
malah berharap terdengar luas
tanpaku menunjuk satu nama
aku. kamu. dia.
atau diakah.
semua sama
hendak memanusia-kah kita?
hidup dan nikmati jerih
tanpa berpayah-payah
ketika malam meniadakan siang,
bukankah siang itu pula yang mengembalikan malam setelah petangnya?
dan pagi mulai
merajai
lewat matahari sebagai ratunya
tak tertinggal hiruk pikuk ayam jago
kukuruyuk semaunya
sepagi itu
bukan gaduh membangunkan
tak pula matahari yang menyilaukan
mimpi yang terputus habis masa
seperti batere di charge penuh
meski semalam-malaman
terulang tragedi Adam di Eden
dengan mata terbuka
tahu ini salah itu salah
dengan telinga terpasang
malah makin merangsang
tapi kita
bukanlah matahari
yang sebentar-bentar terang, kemudian tertutupi awan
yang sebentar-bentar mendung, dan turunlah hujan
bukan pula
ayam jago di penghujung subuh
yang meyakini kukuruyuknya sebagai isyarat menjadi ayam jago
yang melakoninya tanpa diam-diam
malah berharap terdengar luas
tanpaku menunjuk satu nama
aku. kamu. dia.
atau diakah.
semua sama
hendak memanusia-kah kita?
That's Why the Earth is Crying
these story is an old one
had fortell under the sun
is upon u and me
the upcoming
of our being
human we are
call me aware to nature
its living feedback into human's grandchild
they clueless about us
deep down into the forest
there's no greeny wood
all disappeared between building's field
we're living into the red zone
the danger area to explode
sense more simple matters in the neighbourhood
contact with the wind
smell the gasses rain without toxic
contribute their being
salute in composition dynamic with the earth
i heard once
the earth is singing
why the tragedy is happen,
when it gonna over
cry for the human's act
how could they lost the love,
forget to care
make the earth mourn in silence
years after
considered changing will come
learn to loose bad habbits
look into what mirror reflect
heard all the possibilities
stand from ur seat
get ur greatest view to see
make ur best shot
so there we gonna be
say 'hello' to everybody
make a good start for tommorow
simple with today
smile and greets people we meet
everyone is every possible
to make our future better
everyone is the earth
everyone has their obligation to save the earth
everyone is you!
everyone is me.
had fortell under the sun
is upon u and me
the upcoming
of our being
human we are
call me aware to nature
its living feedback into human's grandchild
they clueless about us
deep down into the forest
there's no greeny wood
all disappeared between building's field
we're living into the red zone
the danger area to explode
sense more simple matters in the neighbourhood
contact with the wind
smell the gasses rain without toxic
contribute their being
salute in composition dynamic with the earth
i heard once
the earth is singing
why the tragedy is happen,
when it gonna over
cry for the human's act
how could they lost the love,
forget to care
make the earth mourn in silence
years after
considered changing will come
learn to loose bad habbits
look into what mirror reflect
heard all the possibilities
stand from ur seat
get ur greatest view to see
make ur best shot
so there we gonna be
say 'hello' to everybody
make a good start for tommorow
simple with today
smile and greets people we meet
everyone is every possible
to make our future better
everyone is the earth
everyone has their obligation to save the earth
everyone is you!
everyone is me.
Siapakah Kami ini?
wahai tuan
yang terlahir tahu budi dan baca
senjata, gas, dan pekik aturan
sebut saja daya tarik sebuah permainan
di saat para penjual sembako tutup toko,
tetap berdiri kami mengantri
demi anak-anak tunggu nasi belum tanak dari tungkunya
asap belum mengepul,
berdesak-desak kami dengan sesama ibu-ibu tua hampir hilang nafas asa
kau, hai tuan
hidup dalam mimpi-mimpi tercipta dari jentik jemari
lebih memilih remah kau tumpah sia
lebih memilih tak menyisakan
dari meja makanan menu komplit wajah italia-amerika
panas terik tidak akan dapat mencabik kami sampai mati,
hujan seharian
berpuluh-puluh malam pun tidak dapat menghanyutkan suara kami
di serak parau
di kata-kata kebenaran
bahwa kami terancam
bersaing dengan deru mesin dan alih-alih teknologi,
kami terjepit terhimpit
pembangunan para penanam saham
real estate bayang-bayang untung milyaran
di bawah tindasan beralaskan hukum,
kami tak dapat berbuat banyak
selain
berteriak sekencang-kencangnya!
di atas hak tanah
di tempat tinggal turun temurun,
telah diceritakan para pendahulu kami
bahwa kau, tuan bukanlah musuh
bukanlah lawan seperti layaknya pertandingan
kaum-kaum kami,
telah lama berkenalan dengan kaum tuan, dulu
telah mengangkat saudara
berjanji
diatas tinta darah dan perjuangan merebut bendera
'tuk dikibarkan
bahkan di setiap
sumpah kau nyatakan nama kami sebagai stempel
memeteraikan
jarak antara
hanya berbatas perkakas pasal-pasal
dan keberuntungan,
meski lagi-lagi
kami diperbuntungkan
sebabnya itu,
tuan layak tahu
siapakah kami
siapakah kami
ini?
: akankah sejarah terulang kembali,
kemerdekaan yang benar-benar bebas merdeka
seperti di tahun empat lima?
yang terlahir tahu budi dan baca
senjata, gas, dan pekik aturan
sebut saja daya tarik sebuah permainan
di saat para penjual sembako tutup toko,
tetap berdiri kami mengantri
demi anak-anak tunggu nasi belum tanak dari tungkunya
asap belum mengepul,
berdesak-desak kami dengan sesama ibu-ibu tua hampir hilang nafas asa
kau, hai tuan
hidup dalam mimpi-mimpi tercipta dari jentik jemari
lebih memilih remah kau tumpah sia
lebih memilih tak menyisakan
dari meja makanan menu komplit wajah italia-amerika
panas terik tidak akan dapat mencabik kami sampai mati,
hujan seharian
berpuluh-puluh malam pun tidak dapat menghanyutkan suara kami
di serak parau
di kata-kata kebenaran
bahwa kami terancam
bersaing dengan deru mesin dan alih-alih teknologi,
kami terjepit terhimpit
pembangunan para penanam saham
real estate bayang-bayang untung milyaran
di bawah tindasan beralaskan hukum,
kami tak dapat berbuat banyak
selain
berteriak sekencang-kencangnya!
di atas hak tanah
di tempat tinggal turun temurun,
telah diceritakan para pendahulu kami
bahwa kau, tuan bukanlah musuh
bukanlah lawan seperti layaknya pertandingan
kaum-kaum kami,
telah lama berkenalan dengan kaum tuan, dulu
telah mengangkat saudara
berjanji
diatas tinta darah dan perjuangan merebut bendera
'tuk dikibarkan
bahkan di setiap
sumpah kau nyatakan nama kami sebagai stempel
memeteraikan
jarak antara
hanya berbatas perkakas pasal-pasal
dan keberuntungan,
meski lagi-lagi
kami diperbuntungkan
sebabnya itu,
tuan layak tahu
siapakah kami
siapakah kami
ini?
: akankah sejarah terulang kembali,
kemerdekaan yang benar-benar bebas merdeka
seperti di tahun empat lima?
Sajak Pendusta yang Membacakan Dirinya untuk yang Belum Pernah Berdusta
sajak pendusta
yang membacakan dirinya untuk yang belum pernah berdusta
------
akulah tuhan, yang tahu seluk belukmu
di alam yang semakin menarik dan manis untuk kupeluk dan kukecup,
telah kuhidupi detik-detik abadinya masaku sebagai
manusia yang hidup dari kata-katanya
dan akulah kata-katanya!
aku sajak yang mendustakan
di ujung lorong para pemikir yang hebat
di tiap-tiap kesempatan para penyair hendak merupa
aku menyelipkan diriku disana
di ubun-ubun. di otak yang penuh berisikan rumus-rumus
di mulut yang sudah terbius dengan lidah seorang pemabuk
siapa yang dapat menyangka bahwa dusta itu lahir dari manusia yang hidupnya berwarna merah muda
yang mati, untuk hidup berulang kembali
dengan wajah yang semakin dilupanya?
yang membacakan dirinya untuk yang belum pernah berdusta
------
akulah tuhan, yang tahu seluk belukmu
di alam yang semakin menarik dan manis untuk kupeluk dan kukecup,
telah kuhidupi detik-detik abadinya masaku sebagai
manusia yang hidup dari kata-katanya
dan akulah kata-katanya!
aku sajak yang mendustakan
di ujung lorong para pemikir yang hebat
di tiap-tiap kesempatan para penyair hendak merupa
aku menyelipkan diriku disana
di ubun-ubun. di otak yang penuh berisikan rumus-rumus
di mulut yang sudah terbius dengan lidah seorang pemabuk
siapa yang dapat menyangka bahwa dusta itu lahir dari manusia yang hidupnya berwarna merah muda
yang mati, untuk hidup berulang kembali
dengan wajah yang semakin dilupanya?
Seperti Menunggu Kepulangan-kepulangan
berulang kali aku dibawa kembali ke ruang dudukku lalu termangu
berulang kali lagi aku melihat diriku duduk
tanpa tahu
sejak kapan aku mulai melakukannya
semenjak nafas menjadi hembusan ingin mengelak angin
juga ketika semua rupa menjadi wujud yang nyata di mata menyapa
waktu tak pernah sampai hadir tepat
di titik nadir ruang
kala setiap detak yang terulang adalah sama
mungkin satu ketika,
ku akan dipertemukan pada ruas-ruas ingatan tentang mengapa jam lebih memilih berhenti berdetik dari putarannya, juga malam yang takut untuk bermimpi di tidur panjangnya
bukan dengan alasan yang sama, sampai akhirnya mereka memilih diam
mungkin yang lain,
perulangan itu seperti
menunggu kepulangan-kepulangan yang tak kunjung datang.
berulang kali lagi aku melihat diriku duduk
tanpa tahu
sejak kapan aku mulai melakukannya
semenjak nafas menjadi hembusan ingin mengelak angin
juga ketika semua rupa menjadi wujud yang nyata di mata menyapa
waktu tak pernah sampai hadir tepat
di titik nadir ruang
kala setiap detak yang terulang adalah sama
mungkin satu ketika,
ku akan dipertemukan pada ruas-ruas ingatan tentang mengapa jam lebih memilih berhenti berdetik dari putarannya, juga malam yang takut untuk bermimpi di tidur panjangnya
bukan dengan alasan yang sama, sampai akhirnya mereka memilih diam
mungkin yang lain,
perulangan itu seperti
menunggu kepulangan-kepulangan yang tak kunjung datang.
Bulan April tertanggal Dua Puluh Satu
'di busung dadamu, perempuan
air mata menetes
jatuh ke wadah menerima
memang kau, perempuan
aku menyebutnya
jaman boleh berganti wajah
setiap rupa memakan peristiwa
dan tetap junjunganmulah yang memekarkan sejarah'
------
bulan april tertanggal dua puluh satu
lahirlah engkau, kartini
hingga kini,
menjadi benih-benih fitri di hati kami
kami yang perempuan,
kami yang bersaksi
hidup kami bukanlah janji
bukan cuma 'tuk bermimpi
dalam citraan seorang dewi
hidup adalah bakti
bakti kepada Tuhan,
bakti kepada negara,
bakti kepada orangtua,
bakti kepada masyarakat,
baktiku itu
temukan jati diri
tentang menyamaratakan hak
tentang hidup yang berfalsafah
tentang laksana sebuah lentera
menyalakan kobar
mendegubkan debar
jiwa, semangat!
kamilah perempuan
kartini-kartini
pertiwi negri yang kan selalu bernyanyi
tentang makna mimpi hati kami.
"Selamat hari Kartini ^^ "
air mata menetes
jatuh ke wadah menerima
memang kau, perempuan
aku menyebutnya
jaman boleh berganti wajah
setiap rupa memakan peristiwa
dan tetap junjunganmulah yang memekarkan sejarah'
------
bulan april tertanggal dua puluh satu
lahirlah engkau, kartini
hingga kini,
menjadi benih-benih fitri di hati kami
kami yang perempuan,
kami yang bersaksi
hidup kami bukanlah janji
bukan cuma 'tuk bermimpi
dalam citraan seorang dewi
hidup adalah bakti
bakti kepada Tuhan,
bakti kepada negara,
bakti kepada orangtua,
bakti kepada masyarakat,
baktiku itu
temukan jati diri
tentang menyamaratakan hak
tentang hidup yang berfalsafah
tentang laksana sebuah lentera
menyalakan kobar
mendegubkan debar
jiwa, semangat!
kamilah perempuan
kartini-kartini
pertiwi negri yang kan selalu bernyanyi
tentang makna mimpi hati kami.
"Selamat hari Kartini ^^ "
aku, ya, aku
aku yang berisi
aku yang kosong,
aku yang lupa
aku yang ingat,
aku yang sekarang
aku yang dulu,
aku yang lalu
aku yang kamu,
aku yang diam
aku yang berkata,
aku yang kembali
aku yang adalah,
aku yang memang
aku yang tukang,
aku yang ribut
aku yang manggut,
aku yang tersebut
aku yang terlupakan,
aku yang setuju
aku yang tidak,
aku yang senja
aku yang tenggelam,
aku yang luput
aku yang kalut,
aku yang selalu
aku yang ragu,
aku yang tiada
aku yang ada,
aku yang menjelma
aku yang tercipta,
aku yang tahu
cara menjadi aku,
: andai
aku yang kosong,
aku yang lupa
aku yang ingat,
aku yang sekarang
aku yang dulu,
aku yang lalu
aku yang kamu,
aku yang diam
aku yang berkata,
aku yang kembali
aku yang adalah,
aku yang memang
aku yang tukang,
aku yang ribut
aku yang manggut,
aku yang tersebut
aku yang terlupakan,
aku yang setuju
aku yang tidak,
aku yang senja
aku yang tenggelam,
aku yang luput
aku yang kalut,
aku yang selalu
aku yang ragu,
aku yang tiada
aku yang ada,
aku yang menjelma
aku yang tercipta,
aku yang tahu
cara menjadi aku,
: andai
Layang-layang itu
sore ini, lagi-lagi
mukamu muram
karena layang-layang yang tak berhasil kau tangkap itukah?
kau sangka selama benang pengikat layang-layang ada dalam genggaman,
tak akan mungkin
dapat larilah dia
,terbang kembali ke kekasihnya awan.
langit mendung. kau tahu sore itu, cuaca menjadi penanda. cuaca bersabda. hidup adalah kemungkinan-kemungkinan yang boleh kau nikmati dalam jangkauan tak melumatkan diri. Sore itu mendung, bukan? Kau malah teriak berkemenangan. Kau sangka layang-layang setia. Tak akan mengejar awan yang selalu meluputkannya. Kau tertawa hingga habis gairah. Kau permainkan layang-layangmu, di tarik ulurmu. Kau menggoda awan dengan ulurmu, yang lalu kau tarik-tarik lagi.
mendung. ya, pikirmu mendung adalah kreasimu membuat awan marah hati terluka. Tapi lihat! Layang-layang itu mengibaskan ekornya keras-keras, menggeliat berontak mau lepas. seperti tak sadarkan diri, alih-alih memilih mati.
'Awankah? Mengapa masih kau menginginkannya?'
bukankah telah disebutkan
bahwa layang-layang tidak akan pernah lupa
kepada siapa
arahnya menuju.
mukamu muram
karena layang-layang yang tak berhasil kau tangkap itukah?
kau sangka selama benang pengikat layang-layang ada dalam genggaman,
tak akan mungkin
dapat larilah dia
,terbang kembali ke kekasihnya awan.
langit mendung. kau tahu sore itu, cuaca menjadi penanda. cuaca bersabda. hidup adalah kemungkinan-kemungkinan yang boleh kau nikmati dalam jangkauan tak melumatkan diri. Sore itu mendung, bukan? Kau malah teriak berkemenangan. Kau sangka layang-layang setia. Tak akan mengejar awan yang selalu meluputkannya. Kau tertawa hingga habis gairah. Kau permainkan layang-layangmu, di tarik ulurmu. Kau menggoda awan dengan ulurmu, yang lalu kau tarik-tarik lagi.
mendung. ya, pikirmu mendung adalah kreasimu membuat awan marah hati terluka. Tapi lihat! Layang-layang itu mengibaskan ekornya keras-keras, menggeliat berontak mau lepas. seperti tak sadarkan diri, alih-alih memilih mati.
'Awankah? Mengapa masih kau menginginkannya?'
bukankah telah disebutkan
bahwa layang-layang tidak akan pernah lupa
kepada siapa
arahnya menuju.
Ah! Sesukanya Dia Padaku
dari cermin,
dia berusaha mengatakan sesuatu yang sia-sia
matanya menatap lekat sampai pangkal korneaku,
tetap tak sampai-sampai jua makna tatapan itu
kucoba alihkan pandangannya
kumelihat ke bawah, ke atas, melirik ke belakang
sepertinya dia mengerti maksudku
dia berkejar-kejaran dengan gerikku
dan tersenyum bangga karenanya
sebelumnya, dia tidak secantik sekarang
sejak, ku sering beradu pandang
dia mulai berias dengan putih di muka, dan gincu di bibirnya
semakin hari terlihat semakin cantik, semakin lupa dengan wajah aslinya
sempat ku ajak berkenalan, ditampiknya ragu-ragu
tapi mau kurasa
samar bagai kudengar
dia suka kesendirian tanpa teman
begitulah dia dilahirkan serupa di hadapannya
lagi-lagi,
dia menatapku dengan tatapan sia-sia
Ah! sesukanya dia padaku,
sebesar cintanya yang tak pernah padam ikutiku
dia berusaha mengatakan sesuatu yang sia-sia
matanya menatap lekat sampai pangkal korneaku,
tetap tak sampai-sampai jua makna tatapan itu
kucoba alihkan pandangannya
kumelihat ke bawah, ke atas, melirik ke belakang
sepertinya dia mengerti maksudku
dia berkejar-kejaran dengan gerikku
dan tersenyum bangga karenanya
sebelumnya, dia tidak secantik sekarang
sejak, ku sering beradu pandang
dia mulai berias dengan putih di muka, dan gincu di bibirnya
semakin hari terlihat semakin cantik, semakin lupa dengan wajah aslinya
sempat ku ajak berkenalan, ditampiknya ragu-ragu
tapi mau kurasa
samar bagai kudengar
dia suka kesendirian tanpa teman
begitulah dia dilahirkan serupa di hadapannya
lagi-lagi,
dia menatapku dengan tatapan sia-sia
Ah! sesukanya dia padaku,
sebesar cintanya yang tak pernah padam ikutiku
Kapankah Kau Lahir?
negeri, o, negeri
aku bingung menamakanmu
kapankah kau lahir?
aku lupa
bahkan kini
kau sekarat di tangan ibumu,
kapan terakhir kita bertemu?
ingat!
sembilan bulan kau telah berjuang
: sembilan
bulan
lalu, kapankah kau lahir?
aku lupa.
aku bingung menamakanmu
kapankah kau lahir?
aku lupa
bahkan kini
kau sekarat di tangan ibumu,
kapan terakhir kita bertemu?
ingat!
sembilan bulan kau telah berjuang
: sembilan
bulan
lalu, kapankah kau lahir?
aku lupa.
Betapa Kurindukan Kekakuan Kita Dulu
: papaku
Papa, betapaku
rindukan
kekakuan kita dulu
apabila waktu dapat di abjad membentuk kata-kata
pada punggung tuamu bagai kayu yang melapuk
yang lebih renta
dari kursi dudukmu
akan ku rangkai sajak paling lekat di hatiku
tentang keluguan dan kehausan makna
sedari kecil kubertanya
ayahkah papa?
yang duduk tanpa air mata
ataukah tak boleh meneteskannya?
tegar perkasa
semakin tegak melangkah
hari yang menggelandang
di kekar tanganmu
tetap tak meluputkanmu di hari tua
sempatkah esok,
matahari kan menyapa kembali
kita disana?
aku. papa.
di rumah.
Papa, betapaku
rindukan
kekakuan kita dulu
apabila waktu dapat di abjad membentuk kata-kata
pada punggung tuamu bagai kayu yang melapuk
yang lebih renta
dari kursi dudukmu
akan ku rangkai sajak paling lekat di hatiku
tentang keluguan dan kehausan makna
sedari kecil kubertanya
ayahkah papa?
yang duduk tanpa air mata
ataukah tak boleh meneteskannya?
tegar perkasa
semakin tegak melangkah
hari yang menggelandang
di kekar tanganmu
tetap tak meluputkanmu di hari tua
sempatkah esok,
matahari kan menyapa kembali
kita disana?
aku. papa.
di rumah.
Seberapa
aku bertanya?
seberapa besar
kau akan menilai?
seberapa kecil
kau akan menawar?
seberapa jauh
kau akan menempuh?
seberapa dalam
kau akan bertanya?
seberapa lama
kau akan bersabar?
seberapa yakin
kau akan mencoba?
seberapa penting
arti hidupmu?
seberapa banyak
yang bisa kau beri?
seberapa berapa
yang kau punya?..
aku bertanya.
seberapa besar
kau akan menilai?
seberapa kecil
kau akan menawar?
seberapa jauh
kau akan menempuh?
seberapa dalam
kau akan bertanya?
seberapa lama
kau akan bersabar?
seberapa yakin
kau akan mencoba?
seberapa penting
arti hidupmu?
seberapa banyak
yang bisa kau beri?
seberapa berapa
yang kau punya?..
aku bertanya.
About Last Night
what u've bought today?
I see ur lips were dry
and there's nothing to say
but that's okay
it's okay
where had you run last night?
I've searched u till the dark is bright
i was lost u at our party
guess u're leaving me in a hurry
but that's okay
It's okay
how are you today?
the tears has down and breeze your hair
ur eyes was swallow deep
u're sight is brown in creep
nothing to see
nothing to say hello
but that's okay
It's okay
when i heard u calling my name?
Is it really you these days,
or it's just a foolish game u played?
i'm watching u without fear that u'll never come back
but now i realize, my heart was fully of ur pack
and that's not okay
and it's not okay
If u're telling me
u wont here to stay.
I see ur lips were dry
and there's nothing to say
but that's okay
it's okay
where had you run last night?
I've searched u till the dark is bright
i was lost u at our party
guess u're leaving me in a hurry
but that's okay
It's okay
how are you today?
the tears has down and breeze your hair
ur eyes was swallow deep
u're sight is brown in creep
nothing to see
nothing to say hello
but that's okay
It's okay
when i heard u calling my name?
Is it really you these days,
or it's just a foolish game u played?
i'm watching u without fear that u'll never come back
but now i realize, my heart was fully of ur pack
and that's not okay
and it's not okay
If u're telling me
u wont here to stay.
Dia Kutemukan di Sisa-sisa Limbah
dalam sampah loakan
di sisa-sisa limbah koran
kutemukan kilas kisah kebenaran
yang terendam air comberan
telah kuketahui atas nama ketakutan
yang gemetar tanpa pemberitahuan
duduk tanpa bicara
hanya komat kamit mencari kata
menyeduh.
'di ujung manakah
dapat kutempuh mencapai cahaya?
di sudut manakah
di ruang yang tergelap sekalipun, dapat berpeluk dengan bayangnya?'
sedang ku amat-amati
dengan cermat
secermat ibu kepada anaknya
tapi,
ternyata
kedua mata itu kosong
telah lama kosong
telah ditinggalkan dia
oleh dia yang telah dilahirkannya.
di sisa-sisa limbah koran
kutemukan kilas kisah kebenaran
yang terendam air comberan
telah kuketahui atas nama ketakutan
yang gemetar tanpa pemberitahuan
duduk tanpa bicara
hanya komat kamit mencari kata
menyeduh.
'di ujung manakah
dapat kutempuh mencapai cahaya?
di sudut manakah
di ruang yang tergelap sekalipun, dapat berpeluk dengan bayangnya?'
sedang ku amat-amati
dengan cermat
secermat ibu kepada anaknya
tapi,
ternyata
kedua mata itu kosong
telah lama kosong
telah ditinggalkan dia
oleh dia yang telah dilahirkannya.
Lalu, Kamu Siapa?
- aku telah menurunkan derajatku ke tingkat manusia
+ lalu, kamu siapa?
- aku baru saja meningkatkan derajatku melebihi binatang jalang
+ kamu?
- aku tidak berkehendak menjadi manusia,
lebih kumemilih jadi binatang jalang
+ lalu?
- mati.
+ lalu, kamu siapa?
- aku baru saja meningkatkan derajatku melebihi binatang jalang
+ kamu?
- aku tidak berkehendak menjadi manusia,
lebih kumemilih jadi binatang jalang
+ lalu?
- mati.
Then Send Her a Ticket
i've heard she was a lucky lady
when she arrived at the front of ur house which hers
she's a great chef
than anyother u've tasted
then u flied away
far from her
to find dime
and to brought her pearl
then send her a ticket
send her ur smile
send her a letter
that u're also missed her so
send her ur love
through ur voices and laugh
tell her that u want to be with her
forever
tell her that she always be in your
heart
ur deepest heart
tell her that u are her world
and that u'll gonna loved her till after
now ur eyes trying to tell me something
for what beneath to be ur greatest thing
----
when she'll arrives at ur place
since u're waiting from the first u're left
coz that day will be ur perfect day
the day that shines the happiness ray
yes
the distance is never part you away
yet it've made the hole which u can't bear to hold
and i hear u whispered ask her to stay
to start all from the beginning
the thing u've wished every morning
----
so let's take the ride
coz everything just seems right
yes, the day wont last to go
there i seeing u are more to love her so
then
send her a ticket
one way to flight
so she'll be beside
in ur day and night
send her a ticket
send her ur smile..
coz she's waiting
with the far away miles.
when she arrived at the front of ur house which hers
she's a great chef
than anyother u've tasted
then u flied away
far from her
to find dime
and to brought her pearl
then send her a ticket
send her ur smile
send her a letter
that u're also missed her so
send her ur love
through ur voices and laugh
tell her that u want to be with her
forever
tell her that she always be in your
heart
ur deepest heart
tell her that u are her world
and that u'll gonna loved her till after
now ur eyes trying to tell me something
for what beneath to be ur greatest thing
----
when she'll arrives at ur place
since u're waiting from the first u're left
coz that day will be ur perfect day
the day that shines the happiness ray
yes
the distance is never part you away
yet it've made the hole which u can't bear to hold
and i hear u whispered ask her to stay
to start all from the beginning
the thing u've wished every morning
----
so let's take the ride
coz everything just seems right
yes, the day wont last to go
there i seeing u are more to love her so
then
send her a ticket
one way to flight
so she'll be beside
in ur day and night
send her a ticket
send her ur smile..
coz she's waiting
with the far away miles.
Atas Nama Perempuan-perempuan
akulah perempuan-perempuan
yang berdiri
mengatasnamakan cinta
'cintailah Tuhanmu;
cintailah ayah ibumu;
cintailah keluargamu;
cintailah suamimu, para istri;
cintailah istrimu, para suami
cintailah anak-anakmu;
cintailah kekasihmu;
cintailah para malaikatmu;
cintailah musuh yang menertawakanmu;
cintailah ketakutanmu;
cintailah kerja keras;
cintailah tragedi yang menimpamu;
cintailah kesedihan yang merajalela;
cintailah air mata yang jatuh;
cintailah semangat yang tak kunjung padam;
cintailah lorong-lorong sepi;
cintailah jarak dan kejauhan;
cintailah mimpi-mimpimu;
cintailah tetangga yang mengganggu tidur malammu;
cintailah kebenaran, meski menyakitkan;
cintailah penyakit yang membuatmu belajar bersyukur;
cintailah luka yang hendak mengering;
cintailah duri yang tertanam di dalam daging;
cintailah kerendah hatian;
cintailah pengorbanan;
cintailah untuk memeluk lawanmu;
cintailah saat-saat kau jatuh, karena pada saat kau terbangun kau akan lebih menyadari arti hidupmu yang sesungguhnya;
cintailah kekuranganmu karena di saat kau mengetahuinya adalah saat kau memulai untuk melangkah maju;
cintailah kesendirianmu, maka kau akan sadari bahwa dirimu tidak dapat hidup seorang diri;
cintailah masalah-masalahmu;
cintailah pagi,
cintailah sìang, cintailah sore, dan
cintailah malam;
cintailah keringnya kemarau;
cintailah basahnya hujan;
cintailah apa adanya dirimu,
dan berterima kasihlah karenanya;
karena memang engkau tercipta hanya satu,
begitu pun aku
maka cintailah semua itu;
seperti kami,
perempuan-perempuan yang mengalaminya
tetap selalu mencintai
seperti kami mencintai darah daging kami sendiri*
*perempuan memang disebutkan memiliki kekuatan yang tersembunyi dan tak terukur.
perjuangan dan getir dalam hidup adalah makanan mereka sehari-hari..
and let me called her 'a fighter'!
selamat hari perempuan ^^
yang berdiri
mengatasnamakan cinta
'cintailah Tuhanmu;
cintailah ayah ibumu;
cintailah keluargamu;
cintailah suamimu, para istri;
cintailah istrimu, para suami
cintailah anak-anakmu;
cintailah kekasihmu;
cintailah para malaikatmu;
cintailah musuh yang menertawakanmu;
cintailah ketakutanmu;
cintailah kerja keras;
cintailah tragedi yang menimpamu;
cintailah kesedihan yang merajalela;
cintailah air mata yang jatuh;
cintailah semangat yang tak kunjung padam;
cintailah lorong-lorong sepi;
cintailah jarak dan kejauhan;
cintailah mimpi-mimpimu;
cintailah tetangga yang mengganggu tidur malammu;
cintailah kebenaran, meski menyakitkan;
cintailah penyakit yang membuatmu belajar bersyukur;
cintailah luka yang hendak mengering;
cintailah duri yang tertanam di dalam daging;
cintailah kerendah hatian;
cintailah pengorbanan;
cintailah untuk memeluk lawanmu;
cintailah saat-saat kau jatuh, karena pada saat kau terbangun kau akan lebih menyadari arti hidupmu yang sesungguhnya;
cintailah kekuranganmu karena di saat kau mengetahuinya adalah saat kau memulai untuk melangkah maju;
cintailah kesendirianmu, maka kau akan sadari bahwa dirimu tidak dapat hidup seorang diri;
cintailah masalah-masalahmu;
cintailah pagi,
cintailah sìang, cintailah sore, dan
cintailah malam;
cintailah keringnya kemarau;
cintailah basahnya hujan;
cintailah apa adanya dirimu,
dan berterima kasihlah karenanya;
karena memang engkau tercipta hanya satu,
begitu pun aku
maka cintailah semua itu;
seperti kami,
perempuan-perempuan yang mengalaminya
tetap selalu mencintai
seperti kami mencintai darah daging kami sendiri*
*perempuan memang disebutkan memiliki kekuatan yang tersembunyi dan tak terukur.
perjuangan dan getir dalam hidup adalah makanan mereka sehari-hari..
and let me called her 'a fighter'!
selamat hari perempuan ^^
Sedekah
bukan sekali-kalinya lagi
tanganku menadah
mengharap belas
ampunanNya
meski
di setiap kantung-kantungku penuh
senyum bergelak tawa
melupakanMu
adalah pasti
mengingatMu
adalah alpa
sementara
menyebutMu
aku membisu
dan bukan sekali-kalinya
lagi
tetap
Kau yang selalu hampiri
ku yang terbujur kaku
menunggu.
tanganku menadah
mengharap belas
ampunanNya
meski
di setiap kantung-kantungku penuh
senyum bergelak tawa
melupakanMu
adalah pasti
mengingatMu
adalah alpa
sementara
menyebutMu
aku membisu
dan bukan sekali-kalinya
lagi
tetap
Kau yang selalu hampiri
ku yang terbujur kaku
menunggu.
Engkau Tahu?
engkau tahu..
butuh berapa lama untuk mencintai, dan butuh berapa lama untuk tidak mencintainya kembali?
engkau tahu..
butuh berapa banyak kata untuk membuktikan bahwa aku memang mencintainya, dan butuh berapa banyak kata untuk membuktikan aku tidak mencintainya lagi?
engkau tahu..
butuh berapa takar rindu untuk mengakarkan bunga cintaku untuknya,
dan butuh berapa racun benci untuk melayukannya hingga kering tak bersari?
engkau tahu..
butuh berapa malam untukku menangisi kepergiannya dan butuh berapa malam lagi untukku dapat menertawakan tentang kenyataan
bahwa betapa dunia ini
penuh dengan badut derita?
engkau tahu..
mengapa cinta dapat berubah menjadi benci, dan mengapa di saat aku mengatakan aku sangat membencinya,
aku telah menjadi seorang pendusta yang hebat?
engkau tahu..
mengapa aku lebih menyukai rasa sakit dan luka,
daripada aku harus menanggung segala beban rindu yang tak tertahankan ini?
engkau tahu..
bahwa dunia yang kini kupijak adalah serupa dunia tanpa seberkas cahaya pun
jika tidak ada dia bersamaku,
meski waktu yang kumiliki adalah ribuan tahun,
dengan ruang yang dapat kujangkau hingga dimensi tertinggi
engkau tahu..
bahwa betapa aku sungguh-sungguh tidak dapat mengatakan sepatah kata pun
di saat aku ingin sekali meneriakkan kepadanya
'Tolong tetaplah selalu
berada disisiku,
karena betapa aku sangat mencintaimu!'
dan engkau tahu?
dia tidak mengetahui
semua itu.
butuh berapa lama untuk mencintai, dan butuh berapa lama untuk tidak mencintainya kembali?
engkau tahu..
butuh berapa banyak kata untuk membuktikan bahwa aku memang mencintainya, dan butuh berapa banyak kata untuk membuktikan aku tidak mencintainya lagi?
engkau tahu..
butuh berapa takar rindu untuk mengakarkan bunga cintaku untuknya,
dan butuh berapa racun benci untuk melayukannya hingga kering tak bersari?
engkau tahu..
butuh berapa malam untukku menangisi kepergiannya dan butuh berapa malam lagi untukku dapat menertawakan tentang kenyataan
bahwa betapa dunia ini
penuh dengan badut derita?
engkau tahu..
mengapa cinta dapat berubah menjadi benci, dan mengapa di saat aku mengatakan aku sangat membencinya,
aku telah menjadi seorang pendusta yang hebat?
engkau tahu..
mengapa aku lebih menyukai rasa sakit dan luka,
daripada aku harus menanggung segala beban rindu yang tak tertahankan ini?
engkau tahu..
bahwa dunia yang kini kupijak adalah serupa dunia tanpa seberkas cahaya pun
jika tidak ada dia bersamaku,
meski waktu yang kumiliki adalah ribuan tahun,
dengan ruang yang dapat kujangkau hingga dimensi tertinggi
engkau tahu..
bahwa betapa aku sungguh-sungguh tidak dapat mengatakan sepatah kata pun
di saat aku ingin sekali meneriakkan kepadanya
'Tolong tetaplah selalu
berada disisiku,
karena betapa aku sangat mencintaimu!'
dan engkau tahu?
dia tidak mengetahui
semua itu.
Saat Kamu Berpikir
saat kamu berpikir
pagi 'kan terus datang
siang waktu yang panjang
senja yang selalu petang
dan malam
yang tak akan
pernah usai
jangan jadikan sebuah alasan
menunda
yang sesungguhnya
tidak ada waktu yang sia-sia
di hidupmu.
pagi 'kan terus datang
siang waktu yang panjang
senja yang selalu petang
dan malam
yang tak akan
pernah usai
jangan jadikan sebuah alasan
menunda
yang sesungguhnya
tidak ada waktu yang sia-sia
di hidupmu.
Hai, Kawan!
Hai, Kawan!
aku menyapamu
dari negeri yang belum terlepas dari kemiskinan
yang mendaulatkan diri telah merdeka dari penjajah
bertoleransi tinggi dan berbudi pekerti
negeri yang kaya
hasil alam dan pulau eksotik
menyebut diri
cinta bumipertiwi
mengaku pendidikan harus menjadi nomor satu
Hai, kawan!
aku menyapamu
dari negeri yang sama
negeri bernyawakan suara rakyat
yang telah sepakat
menuju adil sejahtera
duduk bersama di satu meja mufakat
bersatu teguh
tak sampai runtuh
tapi, Kawan..
ada beberapa hal
yang meresahkanku sangat
karena disini kemiskinan semakin menyengat
dikerubungi lalat
pengerat
tetap tak ada yang berani maju mendekat
sebutlah mereka pengecut yang mencari keselamatan sendiri
juga para pahlawan yang maunya merdeka tanpa perlu berjuang
janji-janji kosong para pembohong
ya itulah mereka
wahai 'pemborong'
dan
dalam ratusan tahun ke depan
sudah terprediksikan
ruang hijau sebatas penyekat
yang hadir di lorong-lorong jalan
sebagai ruang darurat
dan kini banyak dari mereka
yang mengaku-ngaku hebat
hingga para cendekia dan ahli-ahli warisnya
belajar berkata-kata hanya sekedar adu debat
jauh dari kesan hangat
menjabat rakyat
begitupun hukum yang berlaku
tanpa serat
Hai, Kawan!
apa kau mendengarkan?
karena masih berdiri aku
mengabarkan
berharap apa yang baru saja kukatakan
hanya akal-akalanku semata
agar aku dapat
menyapamu lebih lama
semoga..
aku menyapamu
dari negeri yang belum terlepas dari kemiskinan
yang mendaulatkan diri telah merdeka dari penjajah
bertoleransi tinggi dan berbudi pekerti
negeri yang kaya
hasil alam dan pulau eksotik
menyebut diri
cinta bumipertiwi
mengaku pendidikan harus menjadi nomor satu
Hai, kawan!
aku menyapamu
dari negeri yang sama
negeri bernyawakan suara rakyat
yang telah sepakat
menuju adil sejahtera
duduk bersama di satu meja mufakat
bersatu teguh
tak sampai runtuh
tapi, Kawan..
ada beberapa hal
yang meresahkanku sangat
karena disini kemiskinan semakin menyengat
dikerubungi lalat
pengerat
tetap tak ada yang berani maju mendekat
sebutlah mereka pengecut yang mencari keselamatan sendiri
juga para pahlawan yang maunya merdeka tanpa perlu berjuang
janji-janji kosong para pembohong
ya itulah mereka
wahai 'pemborong'
dan
dalam ratusan tahun ke depan
sudah terprediksikan
ruang hijau sebatas penyekat
yang hadir di lorong-lorong jalan
sebagai ruang darurat
dan kini banyak dari mereka
yang mengaku-ngaku hebat
hingga para cendekia dan ahli-ahli warisnya
belajar berkata-kata hanya sekedar adu debat
jauh dari kesan hangat
menjabat rakyat
begitupun hukum yang berlaku
tanpa serat
Hai, Kawan!
apa kau mendengarkan?
karena masih berdiri aku
mengabarkan
berharap apa yang baru saja kukatakan
hanya akal-akalanku semata
agar aku dapat
menyapamu lebih lama
semoga..
Sebabnya itu Aku Memilih Diam
sebabnya itu
aku memilih diam
tidak berkata apapun
ataupun bersuara
engkau berkata
engkaulah penolong?
engkaulah pahlawan?
engkau...
engkau...
engkau?
dimanakah engkau?
aku memilih diam
tetapi aku tetap bernyawa
nafas hidupku yang berkata-kata
DIAM!!!
jika memang engkau tidak dapat membuktikan kata-katamu
DIAM!!
dan renungkan apa yang ada di balik kepalamu?
DIAM!
dan janganlah sampai engkau mati
jangan...
jangan...
jangan.
sebabnya itu kukatakan
aku memilih diam
aku memilih diam
tidak berkata apapun
ataupun bersuara
engkau berkata
engkaulah penolong?
engkaulah pahlawan?
engkau...
engkau...
engkau?
dimanakah engkau?
aku memilih diam
tetapi aku tetap bernyawa
nafas hidupku yang berkata-kata
DIAM!!!
jika memang engkau tidak dapat membuktikan kata-katamu
DIAM!!
dan renungkan apa yang ada di balik kepalamu?
DIAM!
dan janganlah sampai engkau mati
jangan...
jangan...
jangan.
sebabnya itu kukatakan
aku memilih diam
Di Batas Lelaki dan Wanita
di batas lelaki dan wanita
bukan mauku
bukan maluku
terlahir bagai kembang rupawan
dipertanya
perjaka atau perawan
dapatkah mengelak?
diriku terjebak
di batas lelaki dan wanita
aku bertanya
suratanku dimana?
bukan mauku
bukan maluku
terlahir bagai kembang rupawan
dipertanya
perjaka atau perawan
dapatkah mengelak?
diriku terjebak
di batas lelaki dan wanita
aku bertanya
suratanku dimana?
Lupakan Sajaaku yang Adalah Kata-kata yang tak Kaumaknai itu
lupakan sajaaku
yang adalah kata-kata yang tak kaumaknai itu
------
kukagumi dirimu
lewat sebuah sajak
dengan lembut dan suara seserak
namamu kusebut sesak
tanpa arak
ku tidak mabuk
tapi kepayangan akanmu sejak
dinda,
namamu bukan saja
mengusap hatiku dimana
aku menunggumu
tak kunjung tiba
sesurat juga sepatah
pun takada
telah
yang adalah kata-kata yang tak kaumaknai itu
------
kukagumi dirimu
lewat sebuah sajak
dengan lembut dan suara seserak
namamu kusebut sesak
tanpa arak
ku tidak mabuk
tapi kepayangan akanmu sejak
dinda,
namamu bukan saja
mengusap hatiku dimana
aku menunggumu
tak kunjung tiba
sesurat juga sepatah
pun takada
telah
Alat Tulis dan Tanda Baca
alat tulis dan tanda baca
---------
I. di sekolah,
kami telah diperkenalkan
alat tulis dan tanda baca
sesekali guru mengetes
dengan melupa-lupakan kami
dan kami pun benar-benar menjadi lupa.
tentang apa itu alat tulis
dan ada berapa tanda baca
meski guru tak tahu
dengan wajah kami dipampang lugu
II. mengapa hari kedua dan seterusnya, kami disodorkan yang sama?
alat tulis, dan tanda baca
yang itu-itu juga,
dan guru yang hendak melupa-lupakan kami?
padahal kami tahu
dan berpura-pura tidak tahu
dan guru yang melihat kami
mengangguk-angguk seakan tahu
III. kapankah akan selesai? sekolah yang hari-hari adalah selalu tentang alat tulis dan tanda baca?
belumkah paham para guru, bahwa wajah lugu kami karena mau melupa-lupakan itu?
IV. sepertinya saat yang kunanti-nanti tiba
sekolah meliburkan alat tulis dan tanda baca
dan mulailah kami belajar
dengan guru yang tidak dapat mengelak untuk melupa-lupakan kami
dan kami pun duduk tanpa basa basi
tanpa alat tulis
tanpa tanda baca
mulailah kami belajar dengan
alat lukis dan not angka
---------
I. di sekolah,
kami telah diperkenalkan
alat tulis dan tanda baca
sesekali guru mengetes
dengan melupa-lupakan kami
dan kami pun benar-benar menjadi lupa.
tentang apa itu alat tulis
dan ada berapa tanda baca
meski guru tak tahu
dengan wajah kami dipampang lugu
II. mengapa hari kedua dan seterusnya, kami disodorkan yang sama?
alat tulis, dan tanda baca
yang itu-itu juga,
dan guru yang hendak melupa-lupakan kami?
padahal kami tahu
dan berpura-pura tidak tahu
dan guru yang melihat kami
mengangguk-angguk seakan tahu
III. kapankah akan selesai? sekolah yang hari-hari adalah selalu tentang alat tulis dan tanda baca?
belumkah paham para guru, bahwa wajah lugu kami karena mau melupa-lupakan itu?
IV. sepertinya saat yang kunanti-nanti tiba
sekolah meliburkan alat tulis dan tanda baca
dan mulailah kami belajar
dengan guru yang tidak dapat mengelak untuk melupa-lupakan kami
dan kami pun duduk tanpa basa basi
tanpa alat tulis
tanpa tanda baca
mulailah kami belajar dengan
alat lukis dan not angka
Hukum Kembali Ditegakkan
senyum para koruptor itu membuatku tertawa
membuat bertanya-tanya
apa mereka sadar
apa yang kenyangkan mereka dari lapar?
pamerkan apa dari segala mewah?
jumlah yang disebut-sebut jaksa yang busungkan dada?
tangisan para koruptor itu
membuatku meraung-raung
membuat
terbingung-bingung
bukankah kemarin mereka sedang tersenyum
atas perkara yang dicium para penegak hukum?
adakah mungkin
mereka sedang berlaga
di atas panggung sandiwara?
adu segala bakat
yang telah ditemurunkan nenek moyang mereka?
sorot mata
para koruptor itu
membuatku
terpana
membuat
salah-salah tingkah
di ruang yang tidak seluas apartemen mereka,
dilirik semua yang hadir
satu persatu
mencoba culik
simpati
siapa tahu ada yang berempati
sebelum putusan
dibuat mati
sekarang,
para koruptor itu
menundukkan kepala
membuatku
ikut heningkan cipta
membuatku diam tak bisa berkata-kata
hukum kembali ditegakkan
tanpa embel-embel uang makan
dan saksi-saksi
adalah para nurani
yang lebih memilih eksekusi mati
daripada berlimpah
harta bukan sendiri.
membuat bertanya-tanya
apa mereka sadar
apa yang kenyangkan mereka dari lapar?
pamerkan apa dari segala mewah?
jumlah yang disebut-sebut jaksa yang busungkan dada?
tangisan para koruptor itu
membuatku meraung-raung
membuat
terbingung-bingung
bukankah kemarin mereka sedang tersenyum
atas perkara yang dicium para penegak hukum?
adakah mungkin
mereka sedang berlaga
di atas panggung sandiwara?
adu segala bakat
yang telah ditemurunkan nenek moyang mereka?
sorot mata
para koruptor itu
membuatku
terpana
membuat
salah-salah tingkah
di ruang yang tidak seluas apartemen mereka,
dilirik semua yang hadir
satu persatu
mencoba culik
simpati
siapa tahu ada yang berempati
sebelum putusan
dibuat mati
sekarang,
para koruptor itu
menundukkan kepala
membuatku
ikut heningkan cipta
membuatku diam tak bisa berkata-kata
hukum kembali ditegakkan
tanpa embel-embel uang makan
dan saksi-saksi
adalah para nurani
yang lebih memilih eksekusi mati
daripada berlimpah
harta bukan sendiri.
I Have a Best Friend
i have a best friend, and
she's the one.
she's got a pair of lovely eyes,
a peaceful voice, and the sweetest smile
and that's not the thing i see from her
even she's aint the beautiful
but she's paint my life into wonderful
one day,
she sad and said
bout herself
bout her love matters
about her past
and still
it doesnt change me into
for one another
I've thought
i really know her lots
she looks little bit worry
and think to loose her life and try to burry
she even thinks
nothing to carry
cause the only thing she believes
lost in space of primary
but i don't want to loose her,
and i promise I'll beside her till after
and now you listen
to my words of true
' you know what beauty does she had, things i see between her heart?
in each breathes to people she knows
she'll run her best she could borrow
i hope one day,
she could fly
with her dreams
through the sky
i want to help her to find her wings
and learn together
how use them to swing
the plane are too high to reach
as she just have simply wishes to twist
to see the world
from up above
and viewing from the eyeglasses of love
then, she'll turn down
to reset her living in town
to told the fairytale what she's been adventured along those time'
and it doesn't change her
still i met her with a pair of her lovely eyes, a peaceful voice,
and the sweetest smile.
then,
she continue with
lots of magical and true love story
she said that
life is just too short to be wasted
to be scaried
life is too precious to be sold
to be told
which the true meaning bout life
is to struggle
to survive
with sounding His name to drive.
she's the one.
she's got a pair of lovely eyes,
a peaceful voice, and the sweetest smile
and that's not the thing i see from her
even she's aint the beautiful
but she's paint my life into wonderful
one day,
she sad and said
bout herself
bout her love matters
about her past
and still
it doesnt change me into
for one another
I've thought
i really know her lots
she looks little bit worry
and think to loose her life and try to burry
she even thinks
nothing to carry
cause the only thing she believes
lost in space of primary
but i don't want to loose her,
and i promise I'll beside her till after
and now you listen
to my words of true
' you know what beauty does she had, things i see between her heart?
in each breathes to people she knows
she'll run her best she could borrow
i hope one day,
she could fly
with her dreams
through the sky
i want to help her to find her wings
and learn together
how use them to swing
the plane are too high to reach
as she just have simply wishes to twist
to see the world
from up above
and viewing from the eyeglasses of love
then, she'll turn down
to reset her living in town
to told the fairytale what she's been adventured along those time'
and it doesn't change her
still i met her with a pair of her lovely eyes, a peaceful voice,
and the sweetest smile.
then,
she continue with
lots of magical and true love story
she said that
life is just too short to be wasted
to be scaried
life is too precious to be sold
to be told
which the true meaning bout life
is to struggle
to survive
with sounding His name to drive.
Sumpah Para Koruptor
'tuk kesekian kali
aku bersaksi
tapi jangan
dengan sumpah mati
aku belum mau mati!
aku bersaksi
tapi jangan
dengan sumpah mati
aku belum mau mati!
Aku Tidak Bisa Bermain Biola
aku tidak bisa bermain biola.
yang aku tahu
biola itu digesek
dan suaranya seperti anak kecil merengek
sampai satu ketika
biola itu pun datang ke rumah
tanpa mengetuk pintu
sudah bersandar
pada pundak mungilku
tapi aku sungguh tak tahu
tetap saja
tak bisa
hingga biola memutuskan senarnya!
dan memilih mati
tanpa peti.
yang aku tahu
biola itu digesek
dan suaranya seperti anak kecil merengek
sampai satu ketika
biola itu pun datang ke rumah
tanpa mengetuk pintu
sudah bersandar
pada pundak mungilku
tapi aku sungguh tak tahu
tetap saja
tak bisa
hingga biola memutuskan senarnya!
dan memilih mati
tanpa peti.
Tak Ada Salahnya, kok
1.
bagai anak-anak
kurangnya masa kecil sejak
para orangtua berebut antrian
di loket bayar uang sekolah
dan kembalilah mereka
bertingkah merenggut
dapat urutan kesekian
padahal tak sampai sepuluh menit
telah berada
di baris terdepan
2.
telah menjadi buah bibir
loket tempat adu
yang paling seru
sampai-sampai ada yang tiba
sebelum gerbang dibuka
mendahului satpam yang sebenarnya hampir mati ketawa
melihat keanehan atas perebutan nomor berdiri
untuk sebuah kemenangan tanpa piala
3.
tanggal sepuluh. Itulah tanggal mainnya. penonton yang menyaksikan tidak ada
di tempat
semua terlalu sibuk untuk menjadi bagian yang pastinya akan terlupakan
toh, tentulah penonton takkan dapatkan sebuah perhatian, bukan?
4.
mungkin anak-anak sudah mendengar tentang kegembiraan tak masuk akal para orang tua
yang datang lebih dipagikan
di setiap bulannya di tanggal sepuluh
meski tahu
tapi mereka acuh
berpikir tidak untuk mengurusi urusan orang dewasa
yang nyata-nyatanya tak bernilai lebih dari remaja
bagai anak-anak
kurangnya masa kecil sejak
para orangtua berebut antrian
di loket bayar uang sekolah
dan kembalilah mereka
bertingkah merenggut
dapat urutan kesekian
padahal tak sampai sepuluh menit
telah berada
di baris terdepan
2.
telah menjadi buah bibir
loket tempat adu
yang paling seru
sampai-sampai ada yang tiba
sebelum gerbang dibuka
mendahului satpam yang sebenarnya hampir mati ketawa
melihat keanehan atas perebutan nomor berdiri
untuk sebuah kemenangan tanpa piala
3.
tanggal sepuluh. Itulah tanggal mainnya. penonton yang menyaksikan tidak ada
di tempat
semua terlalu sibuk untuk menjadi bagian yang pastinya akan terlupakan
toh, tentulah penonton takkan dapatkan sebuah perhatian, bukan?
4.
mungkin anak-anak sudah mendengar tentang kegembiraan tak masuk akal para orang tua
yang datang lebih dipagikan
di setiap bulannya di tanggal sepuluh
meski tahu
tapi mereka acuh
berpikir tidak untuk mengurusi urusan orang dewasa
yang nyata-nyatanya tak bernilai lebih dari remaja
Aku Belum Mau Pensiun
di atas kereta senja yang semakin sepi penumpangnya
aku bertahan tidak turun
masih memandang bayang pepohonan
melempar senyum dan sesekali pesan
disitu
aku bercerita
tentang desa yang masih butuhkan panitera
di bumi yang tidak dapat diterka cuaca
dan alam mulai menguning dari hijaunya
bukit mulai menyamai gunung
landaikah yang meninggi?
ataukah curam yang merendah?
semalam
lagi-lagi aku terbangun
juga lalu-lalu aku
tertegun
di batas usia dan senja
apakah nyawa*ku dapat diruangkan kaca?
mimpiku aku dapat menjadi sosok petani
yang tidak pernah terburu-terburu
memburu yang sudah ada
tapi
selalu usahakan nadi-nadi di hamparan ilalang
untuk tetap berdenyut,
setidaknya.
dan saat terbangun tadi
ternyata masih banyak
yang belum berubah
dinding rumah kaca,
bersiap menyegelku disana
aku bertahan tidak turun
masih memandang bayang pepohonan
melempar senyum dan sesekali pesan
disitu
aku bercerita
tentang desa yang masih butuhkan panitera
di bumi yang tidak dapat diterka cuaca
dan alam mulai menguning dari hijaunya
bukit mulai menyamai gunung
landaikah yang meninggi?
ataukah curam yang merendah?
semalam
lagi-lagi aku terbangun
juga lalu-lalu aku
tertegun
di batas usia dan senja
apakah nyawa*ku dapat diruangkan kaca?
mimpiku aku dapat menjadi sosok petani
yang tidak pernah terburu-terburu
memburu yang sudah ada
tapi
selalu usahakan nadi-nadi di hamparan ilalang
untuk tetap berdenyut,
setidaknya.
dan saat terbangun tadi
ternyata masih banyak
yang belum berubah
dinding rumah kaca,
bersiap menyegelku disana
Debu itu Kembali Berkisah
debu itu kembali berkisah
yang baru terbangun
dari tidur panjangnya
menguap dengan sisa air mata
gantikan udara senja
disebutkan
telah singgah dia
di puncak purnama
berenang di kedalaman cakrawala
meluas lepas
di ujung laut barat
tuk bertemu sang pujaan hati
manusia sejati
di pucuk ucap
ia bercecap
takut mulai meriang
ia mengulang
sembari bersampan
ke selat timur
mengeja tanda-tanda
yang susuri bencana
mereka tahkluk?
ataukah takut?
aku bertanya.
debu pun terpana
menatap jendela
dan angin ribut
mulai
mencari sela
di balik beranda
depan rumah
debu pun meracau
mengutuk dalam bingung
'Aku tak tahu!
Aku tak tahu!
Jangan bertanya lagi,
rahasia alamlah
rahasia ilahi!'
semua desir menelan suara
sempat terdengar jawab
'nantikanlah sang sangkakala tiba..'
yang baru terbangun
dari tidur panjangnya
menguap dengan sisa air mata
gantikan udara senja
disebutkan
telah singgah dia
di puncak purnama
berenang di kedalaman cakrawala
meluas lepas
di ujung laut barat
tuk bertemu sang pujaan hati
manusia sejati
di pucuk ucap
ia bercecap
takut mulai meriang
ia mengulang
sembari bersampan
ke selat timur
mengeja tanda-tanda
yang susuri bencana
mereka tahkluk?
ataukah takut?
aku bertanya.
debu pun terpana
menatap jendela
dan angin ribut
mulai
mencari sela
di balik beranda
depan rumah
debu pun meracau
mengutuk dalam bingung
'Aku tak tahu!
Aku tak tahu!
Jangan bertanya lagi,
rahasia alamlah
rahasia ilahi!'
semua desir menelan suara
sempat terdengar jawab
'nantikanlah sang sangkakala tiba..'
Jatuh Bangun, Mengapa Jatuh Lagi?
kabar-kabar bertebaran
dari sang loper koran
dunia politik sedang berelegi
jatuh bangun
mengapa jatuh lagi?
banyak tangan
mengaku sebagai pahlawan
tapi dengar sekali letusan
berebut sembunyi di balik dipan
sementara yang merasa jagoan
cuma ketawa sambil bersandiwara
kata mereka
'ini cuma sekedar lucu-lucuan'
gonjang ganjing
pendekar berilmu tinggi
turun ke bumi
ucap segala aji
pamerkan jurus sakti
tetapi tetap
tetap tetapi
hanya sensasi
ternyata cuma syarat
buah akal-akalan
sebuah kamuflase sudut pandang
di sebuah ruang sidang
yang tak lengkap para saksinya
dengan
pembela dan pengacara asyik adu cerita
sedang sang
hakim mulai
mengadu
pada palu di tangan,
'kapankah suara keadilan dapat berbicara,
sementara ruangan ini hampa udara?'
dari sang loper koran
dunia politik sedang berelegi
jatuh bangun
mengapa jatuh lagi?
banyak tangan
mengaku sebagai pahlawan
tapi dengar sekali letusan
berebut sembunyi di balik dipan
sementara yang merasa jagoan
cuma ketawa sambil bersandiwara
kata mereka
'ini cuma sekedar lucu-lucuan'
gonjang ganjing
pendekar berilmu tinggi
turun ke bumi
ucap segala aji
pamerkan jurus sakti
tetapi tetap
tetap tetapi
hanya sensasi
ternyata cuma syarat
buah akal-akalan
sebuah kamuflase sudut pandang
di sebuah ruang sidang
yang tak lengkap para saksinya
dengan
pembela dan pengacara asyik adu cerita
sedang sang
hakim mulai
mengadu
pada palu di tangan,
'kapankah suara keadilan dapat berbicara,
sementara ruangan ini hampa udara?'
Langganan:
Postingan (Atom)