that's what i'm gonna do
I've got a thing to say that bother my heart these days
that you've become more beautiful each day
even you aren't wearing a make up,
my heart always beating with full up above
there's something
I want you to listen
and hope that i won't be beaten
can't you feel the air that come out from my nose,
the air that get their rhythym of
such my hurry breathing?
and it won't stop
to got me till the next drop
surely i know
what illness attack me this time,
for you've just become my medicine instant
hands got into so chill,
words are lost to be found
ah, i got an arrow
shot into my heart,
an arrow which won't make me die
but it really though me how to fly
ah, why the world looks so brighter and get my feet up into higher,
for i've got to receive the call
that things bout you
would give me so much all
i don't even need a reason
to explain how you'd become the world of mine
for you're already be the reason itself
Isn't that a very make sense?
for you the only
who make me so tense
so please,
just please..
there's a thing
i wanna to say
that i need you
to fulfilled up my life,
for all of the way
(ah, God please listen my pray)
Minggu, 27 Desember 2009
atas sebuah suratan.
atas sebuah suratan.
kembali aku bertanya
sekembali
kau dari
perihal
sayap-sayap merpati
yang pernah kau balut
juga tentang
perahu tanpa layar yang terombang ombak badai
dan desir di pantai
yang saksikan
kita
di kala senja
aku bergeming!
saat
mukamu memucat
kau tumpahkan gelas
wadah yang penuh
dengan kenangan
aroma mewangi
tak sempat menyebar
menguap kejap!
sesisa tak ada.
tak lama
kau tebar kamboja
di ruang
yang memang kupersiapkan
menyambut pengantin
putih, tak lagi suci
merah, tak perlambang suka
kau jatuhkanku
lengkap berbahagia
dalam neraka.
kembali aku bertanya
sekembali
kau dari
perihal
sayap-sayap merpati
yang pernah kau balut
juga tentang
perahu tanpa layar yang terombang ombak badai
dan desir di pantai
yang saksikan
kita
di kala senja
aku bergeming!
saat
mukamu memucat
kau tumpahkan gelas
wadah yang penuh
dengan kenangan
aroma mewangi
tak sempat menyebar
menguap kejap!
sesisa tak ada.
tak lama
kau tebar kamboja
di ruang
yang memang kupersiapkan
menyambut pengantin
putih, tak lagi suci
merah, tak perlambang suka
kau jatuhkanku
lengkap berbahagia
dalam neraka.
tak akan pernah habis dan tak akan pernah usai, kasihmu, ibu (hari ibu, 22 Des'09)
tak akan pernah habis,
tak akan pernah usai
pesta yang ibu nyalakan
atas hadirku,
meski
harus diteriakan
dalam sakit yang luar biasa
Aaaaaaaahh!
aku tidak mendengar rintih itu,
tidak..
pun telah aku balas dengan tangisku yang tak kalah luar biasa
Oaaaa..oaa..oaa..!
dan bulir air matamu
menetes haru.
semakin bertumbuh besar
dan pintarnya aku
betapa semakin
kejamnya aku
menikam punggung
ibu berkali-kali,
tak terbilang kali
dan tetap ibu maklumi,
hingga kesekian pun kali
atas satu kata kasihmu,
entah mengapa harus kubalas dengan ribuan umpatan?
atas belaian cintamu,
entah mengapa harus kubalas dengan sikapku yang acuh tak acuh?
mari, bu..
pegang kepalaku
usap perlahan
maafkan aku, bu..
anakmu yang kemarin
telah 'buta',
telah 'tuli',
ataukah berpura-pura 'buta',
berpura-pura 'tuli' ini
terkadang..
eh,
tidak, bu
hampir setiap kali
aku menarik-narik ibu
ke dalam masalah-masalahku
betapapun ibu menasehati
entah kepala kutaruh dimana,
telinga kusembunyikan dimana
maafkan aku, ya, bu..
namun kini,
kepala dan telingaku
sudah kupasang benar.
jadi,
mari, bu..
mulailah
beri aku petuah
karena
aku akan menyimak
dan mendengarkannya.
tak akan pernah usai
pesta yang ibu nyalakan
atas hadirku,
meski
harus diteriakan
dalam sakit yang luar biasa
Aaaaaaaahh!
aku tidak mendengar rintih itu,
tidak..
pun telah aku balas dengan tangisku yang tak kalah luar biasa
Oaaaa..oaa..oaa..!
dan bulir air matamu
menetes haru.
semakin bertumbuh besar
dan pintarnya aku
betapa semakin
kejamnya aku
menikam punggung
ibu berkali-kali,
tak terbilang kali
dan tetap ibu maklumi,
hingga kesekian pun kali
atas satu kata kasihmu,
entah mengapa harus kubalas dengan ribuan umpatan?
atas belaian cintamu,
entah mengapa harus kubalas dengan sikapku yang acuh tak acuh?
mari, bu..
pegang kepalaku
usap perlahan
maafkan aku, bu..
anakmu yang kemarin
telah 'buta',
telah 'tuli',
ataukah berpura-pura 'buta',
berpura-pura 'tuli' ini
terkadang..
eh,
tidak, bu
hampir setiap kali
aku menarik-narik ibu
ke dalam masalah-masalahku
betapapun ibu menasehati
entah kepala kutaruh dimana,
telinga kusembunyikan dimana
maafkan aku, ya, bu..
namun kini,
kepala dan telingaku
sudah kupasang benar.
jadi,
mari, bu..
mulailah
beri aku petuah
karena
aku akan menyimak
dan mendengarkannya.
i know, i was a mistake
I know,
I've been a mistake for your life
hearing things which flow out from my heart
ah, i cant bear even a thing
to realize
that you're not mine
i need the mysterious power
to fly into the place of peace
to run of every ruin things i'd entered
hard to make it easy
how can i get into this dizzy?
might a circle could be changed into a square
to
explain
how very unexplainablely
my hurricane
i want to get
into the room by myself
to down the sound around my head
and loosely the dread
ah, somehow
please tell me about the way
to get me out from this grey
ah, somewhere
you tell me bout the place
to lettin me to have a seat and relaxing my feet
ah, tomorrow
would you know
my sorrow
bout the craziest night i've ever thought before?
for the love has got into the restricted area?
i know it's wrong
but can you tell me
how long?
i hard to resist
all things which too persist
and if you knew
how beautiful it can be
to got the experience into
for never i regret
but never i'll forget,
coz you'd been the reason for things that i do
oh yes, you do
guess,
this will be our end,
even i believe the end is not ended,
won't ever.
I've been a mistake for your life
hearing things which flow out from my heart
ah, i cant bear even a thing
to realize
that you're not mine
i need the mysterious power
to fly into the place of peace
to run of every ruin things i'd entered
hard to make it easy
how can i get into this dizzy?
might a circle could be changed into a square
to
explain
how very unexplainablely
my hurricane
i want to get
into the room by myself
to down the sound around my head
and loosely the dread
ah, somehow
please tell me about the way
to get me out from this grey
ah, somewhere
you tell me bout the place
to lettin me to have a seat and relaxing my feet
ah, tomorrow
would you know
my sorrow
bout the craziest night i've ever thought before?
for the love has got into the restricted area?
i know it's wrong
but can you tell me
how long?
i hard to resist
all things which too persist
and if you knew
how beautiful it can be
to got the experience into
for never i regret
but never i'll forget,
coz you'd been the reason for things that i do
oh yes, you do
guess,
this will be our end,
even i believe the end is not ended,
won't ever.
setidaknya masih ada
perdebatkanlah!
silahkan,
perdebatkan pendapat
tapi jangan bawa-bawa nama kami
walau belum harum,
tapi tak perlu diciprati bau
benar-salah
saling mengaku-ngaku
saling menunjuk-nunjuk
habis tak habis-habisnya
mati satu perkara,
tumbuh seribu..
di jidatmu
adu kepala
adu kata-kata
adu segala,
saling tak mau kalah
padahal merekalah
yang berada di garis depan
namun ngelmunya tak digunakan
dari sekian
yang jumlahnya sepersekian,
yang mutu
hanya seperseribu dari sepersekian
memang jumlahnya tidak seberapa,
tapi setidaknya
ada
ya,
setidaknya masih ada..
yang dapat
diharapkan.
silahkan,
perdebatkan pendapat
tapi jangan bawa-bawa nama kami
walau belum harum,
tapi tak perlu diciprati bau
benar-salah
saling mengaku-ngaku
saling menunjuk-nunjuk
habis tak habis-habisnya
mati satu perkara,
tumbuh seribu..
di jidatmu
adu kepala
adu kata-kata
adu segala,
saling tak mau kalah
padahal merekalah
yang berada di garis depan
namun ngelmunya tak digunakan
dari sekian
yang jumlahnya sepersekian,
yang mutu
hanya seperseribu dari sepersekian
memang jumlahnya tidak seberapa,
tapi setidaknya
ada
ya,
setidaknya masih ada..
yang dapat
diharapkan.
kebenaran itu tidak bisa bicara
kebenaran itu tidak bisa bicara!
banyak mereka membungkamnya
dengan macam-macam cara,
dari yang tradisionil hingga termuktahir,
dari rakyat jelata hingga rakyat jelita
dan kau
hendak kedepankan apa?
ini hanya sampah!
oret-oretan
yang tak terbaca
suara-suara siapa?
mendengung-dengung sia
mereka berpesan
'jangan lantang,
jangan (coba) menantang!'
sedang kami hanya figuran,
berperan demi makan
semua serba berdinding
bersekat tebal
jaga suara,
hati-hati dapat bergaung!
jaga kaki melangkah,
mereka ada dimana-mana!
lebih baik
jalan di tempat,
menelan ludah yang tlah memekat,
yang hendak terucap,
namun lebih baik kembali kau cecap
mereka pengkebiri kebenaran,
mereka
tahu..
karena mereka takut dikebiri kebenaran!
tapi mereka bukanlah juara,
tidak akan pernah.
suara-suara kebenaran
sebenarnya adalah suara nurani
dan siapakah yang dapat melawan suara nurani?
pun saat itu pulalah,
dia telah terkalahkan..
oleh dia sendiri
oleh dirinya sendiri.
dan hey!
aku tidak akan menunjuk siapa-siapa
biarkanlah mereka
mengacungkan diri
bagi mereka-mereka yang merasa
..saat nurani itu
bergetar!
banyak mereka membungkamnya
dengan macam-macam cara,
dari yang tradisionil hingga termuktahir,
dari rakyat jelata hingga rakyat jelita
dan kau
hendak kedepankan apa?
ini hanya sampah!
oret-oretan
yang tak terbaca
suara-suara siapa?
mendengung-dengung sia
mereka berpesan
'jangan lantang,
jangan (coba) menantang!'
sedang kami hanya figuran,
berperan demi makan
semua serba berdinding
bersekat tebal
jaga suara,
hati-hati dapat bergaung!
jaga kaki melangkah,
mereka ada dimana-mana!
lebih baik
jalan di tempat,
menelan ludah yang tlah memekat,
yang hendak terucap,
namun lebih baik kembali kau cecap
mereka pengkebiri kebenaran,
mereka
tahu..
karena mereka takut dikebiri kebenaran!
tapi mereka bukanlah juara,
tidak akan pernah.
suara-suara kebenaran
sebenarnya adalah suara nurani
dan siapakah yang dapat melawan suara nurani?
pun saat itu pulalah,
dia telah terkalahkan..
oleh dia sendiri
oleh dirinya sendiri.
dan hey!
aku tidak akan menunjuk siapa-siapa
biarkanlah mereka
mengacungkan diri
bagi mereka-mereka yang merasa
..saat nurani itu
bergetar!
aku bukanlah cinderela kebanyakan
aku bukanlah cinderela kebanyakan
sepatu kaca dapat melukai kakiku
beri aku sepatu skets!
agar aku dapat berlari
mengejar mimpi
aku pun tidak pandai berdansa,
aku lebih suka berpetualang
menerobos ilalang di hutan belantara,
membuka mata memandang dunia
aku pun tidak takut,
dengan denting jam kedua belas
karena hidupku
tidak berhenti sampai disitu!
akan terus berjalan,
menjemput esok yang telah menantiku di depan.
sudah kukatakan,
aku bukanlah cinderela kebanyakan..
meski aku
tetaplah seorang cinderela.
sepatu kaca dapat melukai kakiku
beri aku sepatu skets!
agar aku dapat berlari
mengejar mimpi
aku pun tidak pandai berdansa,
aku lebih suka berpetualang
menerobos ilalang di hutan belantara,
membuka mata memandang dunia
aku pun tidak takut,
dengan denting jam kedua belas
karena hidupku
tidak berhenti sampai disitu!
akan terus berjalan,
menjemput esok yang telah menantiku di depan.
sudah kukatakan,
aku bukanlah cinderela kebanyakan..
meski aku
tetaplah seorang cinderela.
aku musnah, tanpa sisa
aku terjatuh
dari lantai 10
tak mati,
hanya sakit
tak remuk,
hanya retak.
tapi, tadi
saat dijatuhkan
dari landasan hatimu
aku tidak hanya mati..
aku tidak hanya remuk..
aku (telah) musnah,
tanpa sisa.
dari lantai 10
tak mati,
hanya sakit
tak remuk,
hanya retak.
tapi, tadi
saat dijatuhkan
dari landasan hatimu
aku tidak hanya mati..
aku tidak hanya remuk..
aku (telah) musnah,
tanpa sisa.
tak akan (pernah) terbeli
cinta itu
bisa saja
kau jual,
atau mungkin
kau gadai,
dapat pula
kau sewa,
tapi..
tak akan (pernah) bisa kau beli dariku.
bisa saja
kau jual,
atau mungkin
kau gadai,
dapat pula
kau sewa,
tapi..
tak akan (pernah) bisa kau beli dariku.
hidup tidak berhenti sampai disini, kawan!
Hidup tidak berhenti sampai disini, kawan!
usah berpaling dari wajah-wajah garang kehidupan
lihat!
mata-mata elang
menyorot tajam
menatap mentari meninggi hingga tenggelam
segala makhluk bergegas dari peraduan
seruakkan hasrat bertahan
lebih-lebih kita manusia!
bawalah arti hidupmu di atas pundak,
dan dakilah mencapai puncak!
pancangkanlah kaki di tajamnya kerikil dan bebatuan
jangan mengeluh,
biarkanlah peluh!
itu(lah) hidup sesungguh.
usah berpaling dari wajah-wajah garang kehidupan
lihat!
mata-mata elang
menyorot tajam
menatap mentari meninggi hingga tenggelam
segala makhluk bergegas dari peraduan
seruakkan hasrat bertahan
lebih-lebih kita manusia!
bawalah arti hidupmu di atas pundak,
dan dakilah mencapai puncak!
pancangkanlah kaki di tajamnya kerikil dan bebatuan
jangan mengeluh,
biarkanlah peluh!
itu(lah) hidup sesungguh.
Sabtu, 12 Desember 2009
harap tidak perlu berkenalan
anda mencari siapa, tuan?
ada perlu apa?
hendak menolong,
ataukah merongrong?
karena kami disini, sudah kadung melolong di masing-masing lorong
tapi anda, tuan, malah menuduh kami berbohong
menandangi kami
(masih) berharap disuguhi
Apa mata kalian buta, atau salah letak di kepala?
ruang sepetak
masih hendak digadai juga?!
marilah mampir tuan,
bila hendak berkawan
tak perlu singgah
jika hanya untuk menambah beban
hidup kami, ya begini-begini saja
untuk yang begitu-begitu itu,
kami belum mampu
apalagi memakan mata pencaharian tetangga,
lebih
baik kami menjadi anjing para penjaga!
ya, inilah kami
yang berendah materi,
tapi jangan coba-coba menginjak harga diri kami
pun lebih baik kami mati kelaparan
daripada harus menelan daging hasil buah para jahanam
jadi, maaf..
sepertinya tuan salah alamat
lain-lain kali
belajarlah membaca peta,
juga banyak-banyaklah bertanya
semoga kita tidak bertemu lagi, tuan
harap tidak perlu berkenalan.
ada perlu apa?
hendak menolong,
ataukah merongrong?
karena kami disini, sudah kadung melolong di masing-masing lorong
tapi anda, tuan, malah menuduh kami berbohong
menandangi kami
(masih) berharap disuguhi
Apa mata kalian buta, atau salah letak di kepala?
ruang sepetak
masih hendak digadai juga?!
marilah mampir tuan,
bila hendak berkawan
tak perlu singgah
jika hanya untuk menambah beban
hidup kami, ya begini-begini saja
untuk yang begitu-begitu itu,
kami belum mampu
apalagi memakan mata pencaharian tetangga,
lebih
baik kami menjadi anjing para penjaga!
ya, inilah kami
yang berendah materi,
tapi jangan coba-coba menginjak harga diri kami
pun lebih baik kami mati kelaparan
daripada harus menelan daging hasil buah para jahanam
jadi, maaf..
sepertinya tuan salah alamat
lain-lain kali
belajarlah membaca peta,
juga banyak-banyaklah bertanya
semoga kita tidak bertemu lagi, tuan
harap tidak perlu berkenalan.
betapa hebatnya manusia, bukan?
mana kotak ajaibnya?
kau kata
bisa mengubah dunia,
sehebat itukah?
tapi kotak itu masih kalah jauh dibanding manusia
dari semenjak lahir hingga masuk peti
manusia telah sukses besar
mengotak-atik alam dan seisi perutnya,
betapa hebatnya bukan?
sampai lupa mengembalikan yang telah mereka pinjam ke tempat semula
dan tak cukup sekali,
tapi berpuluh hingga ribuan kali..
tak terhitung!
nah,
kau lihat saja sekelilingmu!
betapa manusia-manusia dengan hebatnya telah mengubah dunia, bukan?
ya,
dan *sangking hebatnya,
manusia hanya dapat mengumpat
setelah dapat akibat.
hahahahahaa..
aku tertawa.
terbahak-bahak.
manusia-manusia itu kini malah mengumpet,
berlindung di balik maaf dan sesal.
namun esok,
akanlah selalu sama.
manusia dengan seribu satu cara
akan terus mengubah dunia,
dengan menutup mata.
* sangking : karena sangat
kau kata
bisa mengubah dunia,
sehebat itukah?
tapi kotak itu masih kalah jauh dibanding manusia
dari semenjak lahir hingga masuk peti
manusia telah sukses besar
mengotak-atik alam dan seisi perutnya,
betapa hebatnya bukan?
sampai lupa mengembalikan yang telah mereka pinjam ke tempat semula
dan tak cukup sekali,
tapi berpuluh hingga ribuan kali..
tak terhitung!
nah,
kau lihat saja sekelilingmu!
betapa manusia-manusia dengan hebatnya telah mengubah dunia, bukan?
ya,
dan *sangking hebatnya,
manusia hanya dapat mengumpat
setelah dapat akibat.
hahahahahaa..
aku tertawa.
terbahak-bahak.
manusia-manusia itu kini malah mengumpet,
berlindung di balik maaf dan sesal.
namun esok,
akanlah selalu sama.
manusia dengan seribu satu cara
akan terus mengubah dunia,
dengan menutup mata.
* sangking : karena sangat
would you be the secret of me?
you'd become the secret of me
yet,
you can't to be loved,
coz you're being away departed
never failed me to memorize
for you're the only i'm
sympathyze.
too much
i need in you,
it's just too much
to say
to record all the sound beating hard in my heart all these days
to replay the
endless things
of your meaning,
bout my feeling
coz I won't loosing you,
yes, i'm never forgettin you
even you are there,
but i'm always keep you here in my heart
and please..
let everyone knowin you, from the love that i've kept,
to sing it with the bird in the morning,
to be witnessed
by the sun with its warmth.
oh..
let me gave you
all the best that i have,
for i'm never hoping
you'll filled my evening,
uh..i'm just dreaming!
for u're such an angel for my battle,
never regret everything which i gettin from you
coz there's no one, (but you) can make me these new.
and could you please
tell me every wishes you've ever dreamed of,
to lettin me be the one who make it come here with (my) love?
oh..
why i could never understand these amazing
that you've made me into,
coz for the truth,
I've been falling in you
and for the last, even there's aint the first..
'would you be the secret of me?'
yet,
you can't to be loved,
coz you're being away departed
never failed me to memorize
for you're the only i'm
sympathyze.
too much
i need in you,
it's just too much
to say
to record all the sound beating hard in my heart all these days
to replay the
endless things
of your meaning,
bout my feeling
coz I won't loosing you,
yes, i'm never forgettin you
even you are there,
but i'm always keep you here in my heart
and please..
let everyone knowin you, from the love that i've kept,
to sing it with the bird in the morning,
to be witnessed
by the sun with its warmth.
oh..
let me gave you
all the best that i have,
for i'm never hoping
you'll filled my evening,
uh..i'm just dreaming!
for u're such an angel for my battle,
never regret everything which i gettin from you
coz there's no one, (but you) can make me these new.
and could you please
tell me every wishes you've ever dreamed of,
to lettin me be the one who make it come here with (my) love?
oh..
why i could never understand these amazing
that you've made me into,
coz for the truth,
I've been falling in you
and for the last, even there's aint the first..
'would you be the secret of me?'
di resah dan gundahku, akanmu
selalu kaulah itu
duduk
di bangku taman cintaku
senandungkan
suara getar hatiku
melafalkan
gerik salah tingkahku
gagu dalam kata
nafas tanpa udara.
dan tak lupa
kau aromai
harum mawar
di sesudut rona wajahku
jejakkan
bekas kecupan di sekujur
membalur.
ah!
aku temui segala tentangmu,
disana
di resah dan gundahku,
akanmu.
duduk
di bangku taman cintaku
senandungkan
suara getar hatiku
melafalkan
gerik salah tingkahku
gagu dalam kata
nafas tanpa udara.
dan tak lupa
kau aromai
harum mawar
di sesudut rona wajahku
jejakkan
bekas kecupan di sekujur
membalur.
ah!
aku temui segala tentangmu,
disana
di resah dan gundahku,
akanmu.
kok mungkin saja?
aku bertanya
pada malam
bertabur
beribu bintang
apakah bintang-bintang
itu
akan terus bersinar
untukku?
'mungkin saja'
kok mungkin saja?
'iya,
selama kamu mau menjadi sekawanan dengan kami-
kami
..untuk selalu terus bersinar,
selama kita hidup'
pada malam
bertabur
beribu bintang
apakah bintang-bintang
itu
akan terus bersinar
untukku?
'mungkin saja'
kok mungkin saja?
'iya,
selama kamu mau menjadi sekawanan dengan kami-
kami
..untuk selalu terus bersinar,
selama kita hidup'
rasa yang teramat asing menawarkan sebuah kehangatan
rasa yang teramat asing
menawarkan sebuah kehangatan
bermula tatkala ku duduk di dekat perapian
tapi hanya dengan kesanggupanmulah
aku bertahan
mencoba memaknai malam yang tanpa bintang
meski dinginnya tidak menusuk
pagi tanpa kicauan
dan siang tanpa hangat mentari
duka itu telah pergi
berganti dengan lara
menertawai air mata
yang jatuh tanpa alasan jelas
semua berbicara cinta
dan kumaknai luka
dan mulailah
aku menyendiri,
meski tanpa sepi
disini,
sendiri.
menawarkan sebuah kehangatan
bermula tatkala ku duduk di dekat perapian
tapi hanya dengan kesanggupanmulah
aku bertahan
mencoba memaknai malam yang tanpa bintang
meski dinginnya tidak menusuk
pagi tanpa kicauan
dan siang tanpa hangat mentari
duka itu telah pergi
berganti dengan lara
menertawai air mata
yang jatuh tanpa alasan jelas
semua berbicara cinta
dan kumaknai luka
dan mulailah
aku menyendiri,
meski tanpa sepi
disini,
sendiri.
meski kami hendak mati
ini baru hari pertama, tuan
kok kami sudah dibawa ke kandang macan?
Lihatlah!
Daging-daging kami belum tumbuh,
bertunas dari tulang-tulang
darah yang mengalir
belum sesegar ulu
mata-mata kami pun masih sayu,
kelelahan menempuh perjalanan bermalam-malam
apakah masih layak diumpan?
mungkin
tuan berpikir
tak butuh tambun
ataupun rimbun
selama sesuap atau dua
cukup tawarkan dahaga
selayak-layaknya umpan
tetaplah berujung sebagai korban
tetapi, tuan,
bolehkah kami membuat sebuah permohonan,
dengan kuasa yang beratas belas kasihan?
'ijinkanlah kami, duduk di satu ruangan
tuk saling berhadap-hadapan
agar kami mengenali siapa-siapa yang telah
berjalan beriringan bersama-sama dengan kami satu perjuangan
biarkanlah kami saling memandang,
saling mengucap salam,
salam perjumpaan sekaligus salam perpisahan, yang akan menjadi meterai bagi kami,
meski kami hendak mati.
dan wahai tuan,
untuk itu kami akan mendoakan tuan,
supaya mata tetap berjumlah dua,
mulut tetap cukup satu, dengan
telinga
yang terpasang adalah berpuluh, jika mungkin beribu
agar lain ketika, tuan dapat lebih jelas mendengar suara
agar di lain-lain saat,
suara-suara itu tidak mungkin, dapat tuan indahkan
suara-suara nurani!
baik dariku, jugamu'
kok kami sudah dibawa ke kandang macan?
Lihatlah!
Daging-daging kami belum tumbuh,
bertunas dari tulang-tulang
darah yang mengalir
belum sesegar ulu
mata-mata kami pun masih sayu,
kelelahan menempuh perjalanan bermalam-malam
apakah masih layak diumpan?
mungkin
tuan berpikir
tak butuh tambun
ataupun rimbun
selama sesuap atau dua
cukup tawarkan dahaga
selayak-layaknya umpan
tetaplah berujung sebagai korban
tetapi, tuan,
bolehkah kami membuat sebuah permohonan,
dengan kuasa yang beratas belas kasihan?
'ijinkanlah kami, duduk di satu ruangan
tuk saling berhadap-hadapan
agar kami mengenali siapa-siapa yang telah
berjalan beriringan bersama-sama dengan kami satu perjuangan
biarkanlah kami saling memandang,
saling mengucap salam,
salam perjumpaan sekaligus salam perpisahan, yang akan menjadi meterai bagi kami,
meski kami hendak mati.
dan wahai tuan,
untuk itu kami akan mendoakan tuan,
supaya mata tetap berjumlah dua,
mulut tetap cukup satu, dengan
telinga
yang terpasang adalah berpuluh, jika mungkin beribu
agar lain ketika, tuan dapat lebih jelas mendengar suara
agar di lain-lain saat,
suara-suara itu tidak mungkin, dapat tuan indahkan
suara-suara nurani!
baik dariku, jugamu'
diantara surga dan neraka
di atas ranjang bertabur kemunafikan
terjadi transaksi
alih-alih peran
perlahan-lahan
dimainkan dalam beberapa hitungan
aah..ih..
uh..
aah..
ih..uh..aah..
ih..uh..
dua api birahi
menghunus kesusilaan
atas nama kepuasan,
berpeluh dalam kenikmatan
memang dunia sudah berketerbalikan
tak perlu dosa
untuk menikmati neraka
bukan dengan baik
dapat masuk sorga
dan sorot matamu..
menawarkan semua!
yang ternyata
kau buat
ku terjebak,
diantara surga dan neraka
terjadi transaksi
alih-alih peran
perlahan-lahan
dimainkan dalam beberapa hitungan
aah..ih..
uh..
aah..
ih..uh..aah..
ih..uh..
dua api birahi
menghunus kesusilaan
atas nama kepuasan,
berpeluh dalam kenikmatan
memang dunia sudah berketerbalikan
tak perlu dosa
untuk menikmati neraka
bukan dengan baik
dapat masuk sorga
dan sorot matamu..
menawarkan semua!
yang ternyata
kau buat
ku terjebak,
diantara surga dan neraka
bisanya cuma berkata-kata
kesukaanmu belok-belokkan keadilan
lalu apakah itu,
yang ada di tangan?
katamu hendak
diperjuangkan
atas nama cinta
dan tinta darah
nyatanya kau hargai tak lebih dari sekarung beras
lalu kau
obral tiga seribu
laku memang
laris manis sekeranjang
dagangan janji-janji palsu
huh!
tak ada mutu disitu
kuantitas mah selangit
Dasar dedemit!
kau gadaikan saudaramu
ke tukang jagal
demi selembar
seratusan kumal!
tak terdengar sesal
yang kau pikir hanya perutmu yang menguik-nguik binal
dasar!!!
lalu apakah itu,
yang ada di tangan?
katamu hendak
diperjuangkan
atas nama cinta
dan tinta darah
nyatanya kau hargai tak lebih dari sekarung beras
lalu kau
obral tiga seribu
laku memang
laris manis sekeranjang
dagangan janji-janji palsu
huh!
tak ada mutu disitu
kuantitas mah selangit
Dasar dedemit!
kau gadaikan saudaramu
ke tukang jagal
demi selembar
seratusan kumal!
tak terdengar sesal
yang kau pikir hanya perutmu yang menguik-nguik binal
dasar!!!
pecundang!
bantu aku..
beritahu aku
cara jalan berpikirmu
apa yang harus ku perbuat?
jika semua akibat,
datang melesat
mencuat!
tanpa pernah kusangka-sangkai
berharap mudah
ternyata beginilah adanya
berjalan
sesuai alam maumu
tanpa pernah kau pikir
apa yang telah kau perbuat
yang telah kau gores di nadiku
yang telah kau camkan di hatìku
terlanjur!
kau yang telah memulainya
tanpa pernah kau mau mengakhirinya
..pecundang!
beritahu aku
cara jalan berpikirmu
apa yang harus ku perbuat?
jika semua akibat,
datang melesat
mencuat!
tanpa pernah kusangka-sangkai
berharap mudah
ternyata beginilah adanya
berjalan
sesuai alam maumu
tanpa pernah kau pikir
apa yang telah kau perbuat
yang telah kau gores di nadiku
yang telah kau camkan di hatìku
terlanjur!
kau yang telah memulainya
tanpa pernah kau mau mengakhirinya
..pecundang!
beginilah kami para penonton
Bobrok!
kebenaran terpojok!
tersodok-sodok
memang apa itu kebenaran?
Kami hanyalah seorang awam
pengembara hidup
namun kau yang disana
berlagak tahu
bersikap sok mengerti
bahkan hati kami telah kau panggang
siap disantap di meja makan
begitukah cara seorang pemberi tauladan?
contoh dipertontonkan..
bukan untuk
dipercontohkan?
toh
kedua tangan kami diikat,
mulut kami dibekap
maka
lakonlah sandiwaramu
mainkanlah sebuah drama
senandungkanlah skenario
yang pasti
tidak akan menarik
karena akhìr ceritanya sudah tertebak
dan beginilah kami para penonton
yang lebìh sering menangis daripada tertawa
tertawa pun bukan karena lucu
tapi atas tuntutan
skenariomulah, kami berperan
tapi
bagaimanapun..
perlu kau ketahui
bahwa tanpa
penonton,
semua yang kau tampilkan
adalah sia-sia!
Jadi tolong..
hargailah kami
pun kami telah membayar
mahal.
kebenaran terpojok!
tersodok-sodok
memang apa itu kebenaran?
Kami hanyalah seorang awam
pengembara hidup
namun kau yang disana
berlagak tahu
bersikap sok mengerti
bahkan hati kami telah kau panggang
siap disantap di meja makan
begitukah cara seorang pemberi tauladan?
contoh dipertontonkan..
bukan untuk
dipercontohkan?
toh
kedua tangan kami diikat,
mulut kami dibekap
maka
lakonlah sandiwaramu
mainkanlah sebuah drama
senandungkanlah skenario
yang pasti
tidak akan menarik
karena akhìr ceritanya sudah tertebak
dan beginilah kami para penonton
yang lebìh sering menangis daripada tertawa
tertawa pun bukan karena lucu
tapi atas tuntutan
skenariomulah, kami berperan
tapi
bagaimanapun..
perlu kau ketahui
bahwa tanpa
penonton,
semua yang kau tampilkan
adalah sia-sia!
Jadi tolong..
hargailah kami
pun kami telah membayar
mahal.
tidak tahukah kamu?
tidak tahukah kamu?
bahwa
sedari dulu
dari kemarin-kemarin
dari minggu-minggu lalu
dari bulan-bulan yang lalu
entah dari berapa tahun ke belakang
bahkan sebelum di hari pertama kita bertemu
entah
bagaimana..
sungguh, aku telah mengenalmu.
lebih dari yang pernah kau sangka
pun
lebih dari yang pernah aku bayangkan
betapa aku sangat memujamu,
hingga kini.
bahwa
sedari dulu
dari kemarin-kemarin
dari minggu-minggu lalu
dari bulan-bulan yang lalu
entah dari berapa tahun ke belakang
bahkan sebelum di hari pertama kita bertemu
entah
bagaimana..
sungguh, aku telah mengenalmu.
lebih dari yang pernah kau sangka
pun
lebih dari yang pernah aku bayangkan
betapa aku sangat memujamu,
hingga kini.
sebuah permainan belaka
Kemarin
aku bertamu di hatimu
duduk tanpa ditemani,
suguhan mendingin
uapnya
menanti tuan rumah pulang,
tapi tak kunjung-kunjung datang
berbeda saat
kemarin..
yang adalah seminggu setelah hari ini
pesta menyambut hangat bayanganku
kiri kanan
petasan dan semarak
setelah kabar
meresmikan
akulah si pemegang 'saham' kelak
dasar!
tapi inilah kenyataan
hidup
yang tak ubah
sebuah permainan belaka.
aku bertamu di hatimu
duduk tanpa ditemani,
suguhan mendingin
uapnya
menanti tuan rumah pulang,
tapi tak kunjung-kunjung datang
berbeda saat
kemarin..
yang adalah seminggu setelah hari ini
pesta menyambut hangat bayanganku
kiri kanan
petasan dan semarak
setelah kabar
meresmikan
akulah si pemegang 'saham' kelak
dasar!
tapi inilah kenyataan
hidup
yang tak ubah
sebuah permainan belaka.
mata air mata
mata air mata..
masih menggenang
telah berkubang
mata air mata
telah kau cedok
dan telan dengan pil kepahitan
PAHIT!
dan mengiris hati
mata air mata..
hendak menenggelamkan!
tapi,
tunggu..
tunggu dulu!
ulurkanlah tanganmu!
aku telah menunggu
sedari tadi
untuk menarikmu dari sana
untuk memelukmu sangat,
memberimu hangat!
kamu kedìnginan,
dalam gigil kesepian
mari!
kan kutunjukkan indahnya dunia
yang tanpa mata air mata itu
pun telah habis dalam masanya.
masih menggenang
telah berkubang
mata air mata
telah kau cedok
dan telan dengan pil kepahitan
PAHIT!
dan mengiris hati
mata air mata..
hendak menenggelamkan!
tapi,
tunggu..
tunggu dulu!
ulurkanlah tanganmu!
aku telah menunggu
sedari tadi
untuk menarikmu dari sana
untuk memelukmu sangat,
memberimu hangat!
kamu kedìnginan,
dalam gigil kesepian
mari!
kan kutunjukkan indahnya dunia
yang tanpa mata air mata itu
pun telah habis dalam masanya.
kamukah manusia yang terkenal itu?
kok bisa?
kakimu kau lepas pasang,
tangan kanan kiri
pindah sana sini
lalu..
kepalakah kau letakkan di atas meja perjudian?
dengan jantung yang berdenyut-denyut itu,
kau pasang sebagai taruhan?
aneh..
mata dan telinga
selamanya buka-buka
mulut tak berhenti mengatup
mengeluarkan kentut
terus dan terus
jadi..
kamukah manusia yang terkenal itu?
yang hanya mau
semau-maunya?
yang sukanya
sesuka-sukanya?
masihkah tersisa
nama di dada,
tuk harumkan
bunga di pelataran
kampung halaman?
mari..
kau yang memulai!
kakimu kau lepas pasang,
tangan kanan kiri
pindah sana sini
lalu..
kepalakah kau letakkan di atas meja perjudian?
dengan jantung yang berdenyut-denyut itu,
kau pasang sebagai taruhan?
aneh..
mata dan telinga
selamanya buka-buka
mulut tak berhenti mengatup
mengeluarkan kentut
terus dan terus
jadi..
kamukah manusia yang terkenal itu?
yang hanya mau
semau-maunya?
yang sukanya
sesuka-sukanya?
masihkah tersisa
nama di dada,
tuk harumkan
bunga di pelataran
kampung halaman?
mari..
kau yang memulai!
for many reasons
for many reasons to believe
and for many reasons to be loved
for many reasons to cry
and for many reasons to laugh
for many reasons we are united
but just only one reason for me
to love you
'oh yes, i do'
and for many reasons to be loved
for many reasons to cry
and for many reasons to laugh
for many reasons we are united
but just only one reason for me
to love you
'oh yes, i do'
karena bagiku, kaulah segalanya
selalu tak mudah bagiku untuk memulainya
seperti dedaunan yang enggan jatuh
tetap berpegang pada ujung
yang itu-itu saja
walaupun akan tetap sia
pun akan tetap jatuh.
maka
kau telah hidupiku dari harapan yang masih tersisa
karena bagiku kaulah segalanya.
seperti dedaunan yang enggan jatuh
tetap berpegang pada ujung
yang itu-itu saja
walaupun akan tetap sia
pun akan tetap jatuh.
maka
kau telah hidupiku dari harapan yang masih tersisa
karena bagiku kaulah segalanya.
Langganan:
Postingan (Atom)